Harianbatakpos.com – Salah satu yang identik dengan perayaan Imlek adalah kue keranjang. Biasanya, kue keranjang disuguhukan untuk dinikmati bersama kerabat ataupun keluarga saat merayakan Tahun Baru Imlek.
Namun, kue keranjang juga sering dibagikan kepada para tetangga, baik yang tionghoa maupun non-tionghoa. Kue yang menjadi makanan khas Imlek ini memang melambangkan persatuan dan kerukunan.
Kue keranjang sendiri rasanya kenyal dan manis. Rasanya begitu khas dan unik. Seperti dilansir Solopos.com, kue keranjang sejatinya masuk ke kuliner Tanah Air sejak orang China bermigrasi ke Indonesia pada tahun 1-6 SM.
Kue keranjang juga disebut dengan nian gao atau dodol China. Sebab memang bentuknya tak jauh beda dengan jenang dodol, namun lebih keras saja.
Kue keranjang terbut dari tepung ketan dan gula merah. Cara membuatnya tepung ketan diuleni dengan gula merah cair hingga kalis dan mengental. Kemudian dicetak dengan keranjang sebelum dikukus.
Dalam budaya tionghoa, penyajian kue keranjang harus disajikan dalam potongan ganjil. Harus disusun ke atas agar doa sampai kepada Tuhan.
Komentar