Medan, HarianBatakpos.com – Seseorang yang kurang tidur ternyata bisa menjadi sosok yang mudah marah. Hal ini tak lepas dari kebutuhan waktu tidur yang seharusnya, namun sering kali kurang terpenuhi. Jika tidur yang ideal adalah 7-8 jam untuk remaja hingga dewasa, bagaimana jika tidur kurang dari 5 jam? Apa yang akan terjadi pada tubuh dan pikiran kita?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: General menunjukkan bahwa seseorang yang tidur kurang dari 5 jam akan cenderung lebih mudah marah. “Orang yang kurang tidur sebenarnya menunjukkan kecenderungan peningkatan kemarahan dan kesusahan, yang pada dasarnya membalikkan kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap kondisi yang membuat frustrasi seiring berjalannya waktu,” ujar Zlatan Krizan, PhD, penulis studi dan profesor psikologi di Iowa State University, dikutip dari Healthline.
Studi Tentang Orang yang Kurang Tidur
Penelitian yang dilakukan oleh Garrett Hisler, seorang mahasiswa doktoral di The University of Iowa, AS, bersama rekan penulis lainnya, melibatkan 142 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama tidur 7 jam per malam, sementara kelompok kedua hanya tidur 4,5 jam setiap malam. Setelah dua malam percobaan, peserta diminta untuk memberikan ulasan produk sambil mendengarkan suara kebisingan.
Ada dua jenis suara yang diuji: suara coklat, yang mirip dengan suara cipratan atau pancuran air, dan white noise, suara statis yang lebih keras. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang kurang tidur menunjukkan reaksi marah terhadap suara yang mengganggu tersebut.
Dampak Negatif Lainnya dari Kurang Tidur
Selain membuat seseorang mudah marah, kurang tidur juga memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang. Gejala seperti kecemasan, kegelisahan, kesedihan, serta penurunan perasaan bahagia dan antusiasme sering kali muncul. Bahkan, kurang tidur dapat meningkatkan nafsu makan yang berisiko menyebabkan obesitas, serta meningkatkan stres, tekanan darah tinggi, dan penurunan kognitif.
“Seiring waktu, stres yang tinggi akibat kurang tidur akan semakin memengaruhi suasana hati seseorang,” kata Dr. Gail Saltz, seorang profesor psikiatri di Rumah Sakit New York-Presbyterian, Fakultas Kedokteran Weill-Cornell. “Jadi, depresi jangka panjang bisa menjadi masalah serius, karena stres tinggi menyebabkan pelepasan kortisol yang berdampak pada tubuh melalui tekanan darah tinggi dan penurunan kognitif,” imbuhnya.
Peran Tidur dalam Kesehatan Mental dan Fisik
Meskipun kurang tidur memiliki dampak yang sangat merugikan, gejala-gejala tersebut dapat dipulihkan setelah tidur yang cukup. Dr. Alex Dimitriu, seorang ahli psikiatri dan kedokteran tidur, menjelaskan bahwa tidur sangat penting untuk memberi kesempatan tubuh untuk beristirahat, tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk otak. “Otak kita memproses kejadian-kejadian hari ini, menyimpan kenangan ke dalam penyimpanan jangka panjang, dan memberi ruang untuk pembelajaran baru yang mungkin terjadi pada hari berikutnya. Ada bukti bahwa kita juga secara emosional melatih skenario masa lalu dan masa depan saat tidur,” jelas Dr. Dimitriu.
Dengan mengetahui berbagai dampak buruk kurang tidur, penting bagi kita untuk menjaga waktu tidur yang cukup agar dapat mendukung kesehatan fisik dan mental secara optimal. Jangan abaikan pentingnya tidur untuk keseimbangan hidup yang sehat!
Komentar