Ekbis
Beranda » Berita » Laba Bersih PT Bank BTPN Tbk Turun 15,1% Secara Tahunan – Apa yang Menyebabkannya?

Laba Bersih PT Bank BTPN Tbk Turun 15,1% Secara Tahunan – Apa yang Menyebabkannya?

Laba Bersih PT Bank BTPN Tbk Turun 15,1% Secara Tahunan - Apa yang Menyebabkannya?
Laba Bersih PT Bank BTPN Tbk Turun 15,1% Secara Tahunan - Apa yang Menyebabkannya?

HarianBatakpos.com – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) baru saja merilis laporan keuangannya untuk periode berjalan yang menunjukkan penurunan laba bersih yang signifikan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik turun sebesar 15,1% secara tahunan (yoy), mencapai Rp 1,24 triliun. Penurunan ini mengindikasikan tantangan yang dihadapi BTPN meskipun beberapa aspek bisnis utama tetap menunjukkan pertumbuhan positif.

Pada laporan keuangan tersebut, pendapatan bunga BTPN mengalami kenaikan sebesar 15% yoy, menjadi Rp 10,72 triliun. Namun, beban bunga juga meningkat 19,9% yoy, mencapai Rp 4,04 triliun. Meskipun pendapatan bunga bersih menunjukkan tren positif dengan kenaikan 12,2% yoy menjadi Rp 6,68 triliun, beban operasional perusahaan, khususnya di sektor tenaga kerja dan impairment, meningkat secara signifikan.

Laporan keuangan BTPN untuk Juni 2024 menunjukkan bahwa beban impairment atau kerugian penurunan nilai aset keuangan mencapai Rp 1,43 triliun, naik 22,7% yoy. Selain itu, beban tenaga kerja juga mengalami kenaikan sebesar 23,5% yoy, mencapai Rp 2,29 triliun. Peningkatan ini mengakibatkan laba operasional BTPN tergerus 12,3% yoy menjadi Rp 1,89 triliun.

Menko Zulhas Tekankan Konsumsi Susu Lokal, Strategi Tingkatkan Gizi Anak Indonesia

Kerugian terkait penurunan nilai aset keuangan tidak terlepas dari kenaikan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL). Rasio NPL gross naik dari 1,24% menjadi 1,35%, sedangkan rasio NPL net naik dari 0,45% menjadi 0,46%. Kenaikan rasio NPL ini menunjukkan tantangan tambahan bagi BTPN dalam mengelola portofolio kreditnya.

Di sisi lain, BTPN mencatat pertumbuhan dalam fungsi intermediasi dengan kredit yang meningkat 18,5% yoy menjadi Rp 176,24 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan sebesar 10,8% yoy, mencapai Rp 118,99 triliun. Pertumbuhan DPK pada paruh pertama tahun ini didorong oleh dana murah atau current account savings account (CASA), dengan giro naik 29,2% yoy, tabungan tumbuh 28,1% yoy, sementara deposito hanya tumbuh 1,3% yoy.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan