Medan, HarianBatakpos.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Senin (19/5/2025). Ini merupakan langkah signifikan setelah perundingan damai di Turki, yang menunjukkan harapan baru di tengah ketegangan yang terus mengemuka.
Dalam pernyataannya di Truth Social, Trump menekankan pentingnya menghentikan pertumpahan darah yang telah merenggut lebih dari 5.000 nyawa setiap minggu dari kedua belah pihak. Ia juga menyebutkan bahwa perdagangan akan menjadi topik tambahan dalam perbincangan tersebut), dilansir dari laman Lambeturah.co.id.
Setelah berbicara dengan Putin, Trump berencana menghubungi Zelensky dan beberapa anggota NATO untuk merumuskan langkah selanjutnya. Namun, delegasi Rusia telah mengajukan tuntutan yang cukup signifikan, meminta Ukraina menarik pasukan dari wilayah yang mereka klaim.
Di tengah upaya diplomatik ini, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, untuk membahas potensi gencatan senjata. Sementara itu, Zelensky menyerukan sanksi yang lebih ketat terhadap Rusia menyusul serangan baru yang menewaskan warga sipil.
Keberhasilan pertemuan ini masih diragukan, dengan banyak pemimpin Barat mempertanyakan keseriusan Rusia dalam mencari solusi damai. Namun, langkah Trump diharapkan dapat membuka jalan menuju perdamaian yang lebih baik.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar