Medan, HarianBatakpos.com – Momen Hari Raya Waisak menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung ke vihara bersejarah di Jakarta. Selain untuk beribadah, banyak juga masyarakat yang memanfaatkan long weekend ini untuk liburan religi bersama keluarga ke berbagai vihara yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sejak pagi, vihara-vihara di Jakarta dipadati oleh umat Buddha dan wisatawan.
Beragam vihara bersejarah di Jakarta menyimpan cerita panjang yang menarik untuk ditelusuri. Selain menjadi tempat suci bagi umat Buddha, vihara-vihara ini juga menjadi bukti peninggalan budaya dan akulturasi sejak ratusan tahun lalu. Beberapa di antaranya bahkan sudah berdiri sejak abad ke-17 hingga ke-16 dan masih aktif hingga sekarang.
Berikut lima vihara bersejarah di Jakarta yang paling ramai dikunjungi saat Hari Waisak:
1. Vihara Dharma Bhakti
Vihara Dharma Bhakti adalah vihara tertua di Jakarta, dibangun tahun 1650. Terletak di Jalan Kemenangan III No. 19, Glodok, Jakarta Barat, vihara ini dulunya bernama Kim Tek Ie. Vihara ini pernah dibakar dalam Tragedi Angke 1740 dan kembali terbakar akibat korsleting listrik pada 2015. Meski bernama vihara, tempat ini sebenarnya kelenteng yang digunakan sebagai siasat pada masa Orde Baru agar tidak ditutup pemerintah.
2. Vihara Dharma Jaya
Terletak di Pasar Baru, Vihara Dharma Jaya (Sin Tek Bio) dibangun tahun 1698 dan menjadi salah satu tempat ibadah Buddha tertua di Jakarta. Dua dewa utama dipuja di vihara ini, yakni Hok-Tek Ceng-Sin dan Dewi Kuan Im. Nama dan lokasi vihara ini mengalami perubahan akibat tekanan politik pada masa lalu.
3. Vihara Lalitavistara
Berlokasi di Jalan Cilincing Lama, Jakarta Utara, Vihara Lalitavistara diyakini sudah berdiri sejak abad ke-16. Nama Lalitavistara diambil dari kitab suci agama Buddha yang menceritakan kisah hidup Siddharta Gautama. Di dalam kompleks ini terdapat rumah abu, asrama, sekolah, hingga klinik kesehatan.
4. Vihara Bahtera Bhakti
Vihara ini terletak di Perumahan Pasir Putih, Ancol. Dikenal juga sebagai Klenteng Ancol, pendiriannya berkaitan dengan kisah Laksamana Cheng Ho dan juru masaknya Sampo Soei Soe. Dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Sampo Soei Soe, vihara ini kini menjadi tempat populer untuk wisata religi saat Waisak.
5. Vihara Dharma Jaya Toasebio
Vihara yang berada di Petak Sembilan, Glodok ini memiliki 18 altar dan menyimpan sejarah panjang. Dibangun ulang pada tahun 1754 usai rusak akibat Tragedi Angke, vihara ini sempat dimiliki keluarga bermarga Tan dan akhirnya dihibahkan ke Yayasan Dharma Jaya. Kata “Toasebio” berasal dari “toase” (pesan) dan “bio” (kelenteng).
Kamu bisa memanfaatkan Hari Waisak yang bertepatan dengan libur panjang ini untuk berkunjung ke vihara bersejarah di Jakarta bersama keluarga atau sahabat. Selain memperkuat spiritualitas, kamu juga bisa belajar sejarah dan budaya yang tersimpan dalam bangunan-bangunan ini.
Jangan lupa, tetap menjaga ketenangan dan kenyamanan saat berada di area vihara, agar umat yang sedang beribadah bisa melakukannya dengan khusyuk. Menjelajah vihara bersejarah di Jakarta saat Waisak bisa menjadi pengalaman spiritual dan budaya yang berkesan.
Komentar