Jakarta, BP – Likuiditas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) tetap terjaga kuat meski terjadi pengetatan likuiditas di sektor perbankan Indonesia. Menurut laporan keuangan bulanan BBNI pada Mei 2024, posisi kredit bank mencapai Rp 709 triliun, dengan pertumbuhan 12,6% year-on-year (YoY).
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BBNI mencapai Rp 788 triliun, naik 7,2% YoY. Loan to Deposit Ratio (LDR) BBNI pada akhir Mei 2024 berada di angka 90%, menunjukkan posisi yang sehat dalam mengatur likuiditas.
Analis Trimegah Sekuritas Jonathan Gunawan menegaskan bahwa meskipun likuiditas terasa ketat, BBNI masih mempertahankan posisi yang baik. “Dengan adanya insentif GWM tambahan, BBNI dapat mengoptimalkan likuiditas untuk penyaluran kredit,” ujarnya.
Dalam persaingan industri, BBNI berhasil mempertahankan LDR di bawah rata-rata bank KBMI 3, yang berada di 89,5%. Hal ini menunjukkan kesediaan bank untuk terus menyalurkan kredit dengan efektif.
Head of Research MNC Sekuritas Victoria Venny menambahkan bahwa LDR BBNI yang mencapai 90% pada Mei 2024 adalah indikasi yang baik dalam menghadapi kondisi likuiditas yang ketat saat ini. Dengan pendekatan diversifikasi pendanaan, BBNI juga berhasil menerbitkan global bond senilai USD 500 juta untuk mendukung sumber daya yang ada.
Dengan posisi CASA yang meningkat menjadi 71% pada akhir Mei 2024, BBNI terus meningkatkan dana murah yang mendukung aktivitas operasionalnya. Optimalisasi pendanaan dari giro juga turut mendukung pertumbuhan dana murah bank, mencapai 9,0% YoY.
Komentar