Toba-BP: Dengan niat turut berpartisipasi dalam pembangunan di segala sektor, maka kehadi ASA ASAran suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tentu sangat diharapkan guna turut mengawasi jalannya roda pemerintahan.
Demikian halnya dengan DPC LSM Pakar Kabupaten Toba yang senantiasa berkontribusi dalam pengawasan tindak korupsi oleh para pejabat mulai di tingkat desa hingga di kabupaten.
LSM Pakar juga aktif mengkritisi pembangunan di bidang infrastruktur dan bahkan tak jarang memperhatikan tingkat disiplin para Aparatur sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintahan Kabupaten Toba.
Demikian disampaikan Harris S Lumbantoruan, Ketua DPC LSM Pakar Toba saat ditemui di Kantor di Tambunan Lumbangaol, Balige pada Jumat, 03/06/22.
Karenanya, menurut Harris Lumbantoruan adalah sangat aneh bila ada pihak tertentu yang tidak mendukung apa yang telah dilakukan pihaknya dalam mencapai tatanan pemerintah yang baik, bersih, jujur, berwibawa, profesional, dan bermoral.
Hal itu diungkapkannya atas adanya tudingan dari salah satu LSM terhadap pihaknya yang menyatakan bahwa pihaknya telah ditunggangi pihak tertentu untuk menjegal salah seorang Calon Pejabat untuk menduduki jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Toba.
“Ngapain kami mesti ditunggangi untuk menjegalnya Agus Sitorus (AS) Calon Sekda Toba)? Kenyataannya adalah bahwa dia (AS) memang pernah bersentuhan dengan hukum. TITIK,” tegasnya.
“Nah, masalah apakah dia (AS) layak atau tidak menjadi Sekda? kan masih ada pihak yang lebih kompeten untuk menentukannya yakni Komisi Aparatur Sipil Negeri (KASN). Jadi kita tunggu saja saran mereka sebab sudah kami surati,” sambungnya.
Menurutnya, pemilihan seseorang untuk duduk di jabatan yang sangat strategis seperti Sekda bukan hanya berdasarkan kepintaran dan ataupun karena semarga tetapi juga harus mempertimbangkan beberapa faktor urgent lainnya seperti bagaimana latar belakangnya (track record).
“Apakah dia pernah bersentuhan dengan hukum atau tidak? kalau pernah, kira kira dalam kasus apa? Nah hal hal seperti itu sangat penting. Dan kalau diabaikan lantas mau dibawa kemana kabupaten ini?
Jangan lupa bahwa seorang Sekda adalah Panglima Pimpinan tertinggi seluruh ASN di kabupaten. Kita harus pahami itu. Ingat, pepatah leluhur: bila Guru kencing berdiri, maka murid akan kencing berlari,” kata Harris S Lumbantoruan lagi.
Terkait tudingan itu, sekali lagi DPC LSM Pakar sangat menyayangkannya, apalagi tudingan itu malah datang dari salah satu LSM yang cukup getol mengawasi korupsi juga.
“Apa tidak ada lagi Pejabat yang lebih baik, yang lebih bersih, yang lebih bermoral di seluruh wilayah Kabupaten Toba tercinta ini? Mari kita jawab dengan jujur di hati masing masing!” ujarnya.
“Kami, DPC LSM Pakar Toba melaporkan hal ini ke KASN Pusat semata mata demi kebaikan Toba di masa yang akan datang. “SAVE TOBA”,” pungkasnya sembari mengacungkan jarinya dengan huruf Victory. (BP/JP)
Komentar