Ekonomi Nasional
Beranda » Berita » Luhut Panjaitan Paparkan Cara Pemerintah Selamatkan Rupiah

Luhut Panjaitan Paparkan Cara Pemerintah Selamatkan Rupiah

Jakarta-BP: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) terus mengalami pelemahan sejak awal tahun ini. Bahkan saat ini, rupiah menyentuh level terbaru di atas Rp 14.900/US$.

Kondisi ini membuat Bank Indonesia (BI) dan pemerintah bekerja sama untuk menyelamatkan rupiahyang semakin terperosok. Pasalnya, dengan tekanan global yang bertubi, BI saja akan kesulitan untuk menstabilkan rupiah.

Langkah yang telah dilakukan BI mulai dari intervensi di pasar keuangan hingga menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate, menawarkan swap valas dan hedging dengan bunga murah.

Rusia Tawarkan Kerja Sama Pengembangan Nuklir, Fokus Sektor Kesehatan dan Pertanian

Menteri Koordinator Luhut Binsar Panjaitan mengatakan BI tidak sendiri karena pemerintah turut hadir dan juga telah merumuskan berbagai kebijakan untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dan memperbaiki neraca perdagangan nasional.

Luhut menjelaskan kebijakan tersebut antara lain implementasi B20 yang sudah mulai berlaku sejak 1 September serta pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mengurangi impor yang semakin melonjak dibandingkan pertumbuhan ekspor. 

“Biodiesel kita hemat, itu US$2,3 miliar, tahun depan bisa US$7 miliar-US$8 miliar dolar. Pariwisata US$4,5 miliar, tahun depan US$7,5 miliar. TKDN tahun depan bisa US$2 miliar,” ujarnya di Komplek DPR RI, Rabu (5/9/2018).

Tidak hanya itu, pemerinah juga memutuskan untuk menaikkan PPh (Pajak Penghasilan) Pasal 22 terhadap barang konsumsi. Kebijakan ini juga langkah konkret yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan impor yang tumbuh tinggi dibandingkan ekspor. Pemerintah menetapkan 1.147 pos tarif barang impor yang dinaikkan PPh-nya.

TNI AU Siagakan Hercules dan Boeing Evakuasi WNI dari Iran dan Israel

Luhut menjelaskan kenaikan PPh impor barang komsumsi ini tidak akan menggangu atau menimbulkan keresahan karena semua barang yang dinaikkan bisa diproduksi di dalam negeri dan hemat hingga US$20 miliar.

“Lalu list 1.150-an daftar yang enggak impor itu kita saring lagi. Masa kita impor kopi? Jadi, kita mau seleksi lagi. Tapi kecil-kecil itu, at the end bisa sampai US$20 miliar lho. Paling enggak dengan ini semua curent account defisit kita bisa lebih baik tahun depan,” tegas Luhut.

Sumber: CNBC (JP)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan