Berita
Beranda » Berita » Madrasah Taruna Santri: Membangun Santri Pancasilais untuk Generasi Emas 2045

Madrasah Taruna Santri: Membangun Santri Pancasilais untuk Generasi Emas 2045

Wakil Dekan III FIS Uin su Dr. M. Yoserizal Saragih, S.Ag, M.Ikom

Medan, Harianatakpos.com – Urgensi Pembentukan “Madrasah Taruna Santri” dalam Membangun Karakter Santri Pancasilais dan Profesional Menyongsong Generasi Emas 2045

Santri memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan, banyak santri turut berjuang melawan penjajah, meskipun mereka tidak memiliki keahlian khusus dalam strategi pertempuran. Dengan niat ikhlas lillahita’ala dan kepatuhan yang kuat terhadap arahan para kiai, terutama kiai pondok pesantren tempat mereka menimba ilmu, banyak dari mereka yang gugur sebagai syuhada.

Peran Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari melalui resolusi jihad tahun 1945 menjadi penegasan kontribusi besar santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi ini tidak hanya menjadi bagian dari perjuangan fisik mempertahankan negara, tetapi juga membentuk landasan etos karakter santri yang menggabungkan nilai-nilai keislaman dan nasionalisme.

Penyelundupan Mangga Ilegal 14,6 Ton Digagalkan, Empat Pelaku Diamankan

Saat ini, semangat tersebut perlu dihidupkan kembali untuk menghadapi tantangan era global melalui modernisasi sistem pendidikan berbasis nilai Islam, kebangsaan, dan kenegaraan. Kenangan perjuangan ini bukan hanya bagian dari sejarah, melainkan juga inspirasi untuk membentuk karakter santri yang terlatih, disiplin, dan berjiwa pancasilais di era kontemporer.

Pembentukan “Madrasah Taruna Santri”
Pembentukan “Madrasah Taruna Santri” merupakan langkah strategis untuk membentuk generasi santri yang mampu menghadapi dinamika global dengan karakter adaptif, responsif, dan visioner ulul albab.

Saat ini, perkembangan pendidikan menengah kejuruan (SMA-SMK) di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan berbasis keterampilan tertentu mampu memberikan kontribusi besar bagi pengembangan sumber daya manusia yang siap kerja dan berdaya saing. Oleh karena itu, relevan untuk menerapkan konsep serupa di pondok pesantren guna mempersiapkan santri tidak hanya melanjutkan pendidikan, tetapi juga berperan dalam pembangunan negara.

Konsep “Madrasah Taruna Santri”
“Madrasah Taruna Santri” adalah konsep pendidikan di lingkungan pondok pesantren yang mengintegrasikan nilai-nilai religius, keterampilan profesional, dan nasionalisme. Konsep ini mirip dengan SMA Taruna yang mempersiapkan siswa menjadi calon pemimpin masa depan melalui pendidikan kenegaraan, seperti akademi militer, akademi polisi, dan sekolah kedinasan lainnya.

Polisi Palak Pengendara Motor di Medan, Dikenakan Sanksi Demosi

Pentingnya Peran Kementerian Agama
Kementerian Agama RI, melalui Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, diharapkan menginisiasi langkah strategis untuk mewujudkan konsep “Madrasah Taruna Santri” melalui kajian terstruktur dan progresif. Program ini dapat diawali dengan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah yang berfokus pada pembentukan karakter religius, keterampilan teknis, dan jiwa kepemimpinan berlandaskan Pancasila.

Potensi Implementasi di Era Pemerintahan Saat Ini
Presiden RI, Jenderal (Hor) Purn. H. Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, memiliki visi pendidikan yang menyiapkan generasi emas 2045 dengan keterampilan unggul dan daya saing global. Konsep “Madrasah Taruna Santri” memiliki peluang besar untuk diimplementasikan sebagai program strategis pemerintah.

Mengapa “Madrasah Taruna Santri” Diperlukan?

1. Mempersiapkan Generasi Berkarakter Religius dan Nasionalis: Mengintegrasikan pendidikan kepemimpinan dan kenegaraan untuk mencetak pemimpin masa depan berintegritas.

2. Menjawab Tantangan Global: Membentuk santri dengan keterampilan teknis dan kepemimpinan yang kuat.

3. Memperluas Akses Pendidikan: Memberikan peluang santri melanjutkan pendidikan di akademi militer, polisi, dan sekolah kedinasan lainnya.

Tahapan Implementasi

1. Analisis kebutuhan dan potensi pesantren.

2. Pengembangan kurikulum terpadu.

3. Pelatihan guru dan instruktur.

4. Kemitraan strategis dengan akademi kenegaraan.

5. Pengawasan dan evaluasi berkala.

Penutup
Konsep “Madrasah Taruna Santri” adalah terobosan dalam pendidikan pesantren yang menyiapkan santri untuk berkontribusi di berbagai sektor kenegaraan. Dengan karakter ulul albab, religius, pancasilais, dan profesional, santri dapat menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas 2045.

Sumbangsih Pemikiran oleh:
Tuan M. Yoserizal Saragih, Keluarga Besar Santri

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *