Medan, HarianBatakpos.com – Kasus penggelapan yang melibatkan DS (24), seorang eks mahasiswi asal Desa Lebong Tambang, telah menarik perhatian publik. Penangkapan ini dilakukan oleh Polsek Gading Cempaka, Polresta Bengkulu, Polda Bengkulu, berdasarkan laporan dari korban, NK, yang merupakan rekan DS. Dalam pengakuannya, DS mengakui bahwa ia telah menggandakan masalah dengan menggadaikan sepeda motor untuk membayar arisan.
Modus Operandi yang Memprihatinkan
Kombes Pol Sudarno, Kapolresta Bengkulu, menjelaskan bahwa DS tidak hanya beroperasi di satu lokasi. Ia terlibat dalam kasus ini di tiga wilayah hukum, termasuk Polsek Selebar dan Polsek Muara Bangkahulu. “Totalnya ada 8 sepeda motor yang diduga digelapkan oleh tersangka,” ungkap Kapolsek Gading Cempaka, Kompol Agus Norman, dilansir dari laman kompas.com.
Awalnya, DS menggadaikan sepeda motor miliknya sendiri untuk membayar arisan. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai meminjam dan merental sepeda motor milik rekannya. Uang hasil penggadaian tersebut, yang mencapai Rp 4 juta, digunakan untuk membayar arisan bulanan sebesar Rp 2 juta dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penyesalan yang Mendalam
Dalam wawancara dengan wartawan, DS mengekspresikan penyesalannya. Ia terlihat emosional dan mengakui kesalahan yang telah diperbuat. “Saya menyesal atas perbuatan ini,” katanya, sambil menahan tangis. Kasus ini menjadi peringatan bagi banyak orang tentang risiko dan konsekuensi dari mengambil keputusan yang salah dalam keuangan.
Kasus DS menunjukkan bagaimana tekanan untuk memenuhi kewajiban finansial dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum. Ini menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak.
Komentar