Jakarta-BP: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengunjungi korban gempa di Dusun Cupek, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (8/9/2018). Bersama relawan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Mahfud berencana membuat desa binaan bagi para korban gempa.
Kedatangan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu untuk melihat secara langsung kondisi terkini warga, khususnya proses belajar siswa di tenda darurat pascagempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok, sejak akhir Juli hingga Agustus 2018.
Melihat kondisi tersebut, Mahfud mengaku proses belajar mengajar sangat penting bagi anak-anak korban karena sekaligus menjadi cara utama untuk pemulihan trauma.
“Yang paling pokok sekarang kalau untuk anak-anak trauma healing. Kemudian tempat penampungan belajar seperti ini. Sekolah darurat karena mereka belum bisa sekolah dengan normal,” ujar mantan Menteri Pertahanan, Sabtu (8/9/2018).
Mahfud mengatakan, pemulihan trauma bagi korban gempa, khususnya para siswa di sekolah darurat tersebut, merupakan salah satu kebutuhan jangka pendek yang harus diterima korban gempa.
Jika proses jangka pendek ini sudah berjalan baik, dan para siswa sudah bisa kembali bersekolah seperti sebelumnya dengan bangunan yang nyaman dan aman, maka masuk ke proses jangka panjang berupa rehabilitasi bangunan dan rumah warga.
“Untuk jangka panjang perlu bantuan-bantuan yang sifatnya materiil juga, baik untuk makanan maupun rehabilitasi rumah-rumah yang hancur,” kata tokoh asal Madura, Jawa Timur, ini.
Tak hanya berkunjung, Mahfud bersama relawan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berencana membuat desa binaan bagi para korban gempa di Dusun Cupek, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara.
“Kami dari UII Yogya berencana untuk membuat desa binaan di sini. Korban akan dibina terus sampai mencapai titik normal. Kita akan datang lagi,” kata Mahfud MD.
Pembangunan desa binaan itu, katanya, sebagai bentuk perbaikan, baik psikis seperti trauma maupun fisik sampai korban gempa kembali hidup seperti biasanya. Dia mengatakan, untuk membuat desa binaan itu memerlukan anggaran yang cukup besar mengingat jumlah korban di satu desa tersebut banyak.
Oleh karena itu, Mahfud dan relawan UII akan berusaha seoptimal mungkin untuk mengumpulkan dana dari para donatur agar desa binaan bisa cepat dibangun dan warga merasa nyaman.
“Kami akan galang dana untuk buat desa binaan itu. Kami akan sering datang lagi ke Lombok. Karena saat ini adalah kedatangan yang pertama bukan yang terakhir,” kata Mahfud.
Sumber: Inews (JP)
Komentar