Medan, HarianBatakpos.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi dilaksanakan di 190 titik di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di tingkat PAUD dan SD.
Pada pelaksanaan hari kedua di SD Negeri Susukan 01/02, Ciracas, Jakarta Timur, menu yang disajikan mencakup nasi, telur, tumis buncis, tempe goreng, dan jeruk.
Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, meskipun menu makanan untuk PAUD dan SD serupa, ada perbedaan signifikan dalam porsi. “Memang menu makanannya sama, tetapi porsi antara PAUD dan SD berbeda,” ungkapnya.
Porsi nasi untuk anak PAUD hanya setengah dari porsi yang diterima siswa SD, sehingga kebutuhan gizi mereka tetap terpenuhi, dilansir dari Kompas.com.
Penting untuk memahami bahwa setiap menu dirancang mengikuti angka kecukupan gizi yang sesuai dengan usia anak. Adita menambahkan, “Kalau mengenai menu, satu hal yang menjadi rujukan adalah angka kecukupan gizinya.” Dengan demikian, meskipun menu makanan terlihat serupa, perbedaan porsi menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Pada umumnya, porsi makanan untuk anak PAUD diperkirakan sekitar 300-400 kkal per satu kali makan, sementara untuk siswa SD mencapai 500-600 kkal. Setiap komponen menu juga disusun berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan ahli gizi. Hal ini penting agar kandungan gizi yang diberikan seimbang dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sebagai kesimpulan, Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak mendapatkan gizi yang diperlukan sesuai dengan usia dan tingkat pendidikan mereka. Dengan program ini, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan kuat.
Komentar