Jakarta-BP: Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran tak kunjung mereda. Sebaliknya, dalam sebuah pidato terbuka pada Ahad (14/10/2018), Presiden Iran Hassan Rouhani menuding AS menginginkan perubahan rezim di Iran.
Dia menilai, AS menggunakan perang psikologis dan ekonomi, serta mempertanyakan legitimasi Republik Islam. Kebijakan tersebut dinilai semata-mata demi mengejar perubahan rezim di Iran.
“Mengurangi legitimasi sistem adalah tujuan akhir mereka. Ketika mereka mengatakan menyingkirkan, perubahan rezim dengan kata-kata mereka sendiri, bagaimana perubahan rezim terjadi? Dengan mengurangi legitimasi, jika tidak, rezim tidak berubah,” kata Rouhani, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Asal tahu saja, ketegangan kedua negara meningkat sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian multilateral program nuklir Iran. Itu terjadi pada Mei dan memberlakukan kembali sanksi pada bulan Agustus.
Tak hanya itu, AS juga berencana memberlakukan sanksi tambahan yang menargetkan sektor minyak Iran pada November mendatang.
(CnbcIndonesia) BP/JP
Komentar