Medan, HarianBatakpos.com – Makanan bergizi adalah kunci utama untuk memastikan kesehatan anak-anak, terutama di daerah yang sulit mendapatkan susu.
Perbandingan gizi susu, telur, dan daun kelor menjadi penting untuk diketahui, terutama dalam konteks penggantian susu dalam program makan bergizi.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa daerah yang bukan sentra sapi perah bisa menggantikan susu dengan telur dan daun kelor untuk memenuhi kebutuhan protein dan kalsium, dilansir dari Kompas.com.
Dari segi kandungan protein, susu dan telur hampir setara. Satu gelas susu sapi mengandung 8,14 gram protein, sedangkan satu butir telur rebus memiliki 6,3 gram protein.
Telur, sebagai sumber protein hewani, lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan sumber protein nabati, termasuk daun kelor.
“Telur itu sumber protein yang mudah sekali diserap oleh tubuh,” jelas Daisy Irawan, peneliti pangan dari Chlorophyll Scientific. Sebagai sumber protein yang murah dan mudah diakses, telur sangat efektif untuk menggantikan susu dalam diet sehari-hari, dilansir dari Kompas.com.
Namun, daun kelor memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan protein. Meskipun kaya akan kalsium, daun kelor kurang efektif sebagai pengganti susu karena serat kasarnya mengurangi jumlah nutrisi yang dapat diserap tubuh.
Daisy menjelaskan bahwa penggunaan daun kelor sebagai pengganti susu dan sumber kalsium kurang tepat, terutama untuk anak-anak yang membutuhkan protein tinggi.
Penting untuk memilih sumber protein yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak. Susu, telur, daun kelor memiliki peran masing-masing dalam memenuhi kebutuhan gizi, namun pemilihan yang tepat harus mempertimbangkan faktor ketersediaan, penyerapan nutrisi, dan potensi intoleransi laktosa pada anak-anak.
Komentar