Marnix Sahata Hutabarat: Potensi SDA Sumut Melimpah Peta Kemiskinan Tetap Membelenggu

Marnix Sahata Hutabarat calon anggota DPD RI No 28.

Medan-BP: Wilayah Sumatera Utara kaya sumber penghasilan alam. Potensi kekayaan alam tersebut ditinjau dari beberapa sumber daya alam.

Diantaranya sektor perkebunan, sektor pertanian, sektor pariwisata dan hasil kelautan maupun perikanan.

Dengan kekayaan alam ini, tentu masyarakat dipastikan sejahtera. Pertanyaannya kenapa kekayaan alam tak dinikmati penduduk. Faktanya masih sebagian besar masyarakat Sumut tetap miskin.

Mestinya hal ini patut diperhatikan para wakil rakyat kita, kata calon anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI, Marnix Sahata Hutabarat kepada sejumlah wartawan dalam bincang bincang di Medan Club' Medan, Sabtu (23/3/2019)

Dia berpendapat, dari bilangan sumber penghasilan utama ini, daerah Sumatera Utara dapat dipetakan salah satu provinsi yang kategori wilayah sejahtera.

Namun sebagian besar daerahnya masih keterbelakangan dan terisolir.

Peta kemiskinan, ujar calon DPD No 28 Dapil Sumut ini masih jauh tertinggal dari beberapa Provinsi lainnya. Kenyataan ini terpantau masih ada daerah terisolir, seperti dibeberapa daerah Kabupaten Tapanuli dan Nias.

Bahkan rakyatnya terlihat masih banyak kurang sejahtera. Persoalan ini tentu berpengaruh lemahnya tangan-tangan para pejabat pemerintah dalam pengelolaan dan penataan kekayaan alam tersebut, tutur Marnix.

Padahal potensi sumber kekayaan alam sangat berlimpah. Sedangkan yang menikmati bukan masyarakat Sumut, kesalnya.

Jika ditelusuri, kendalanya hingga masyarakat Sumut kurang menikmati kekayaan alam itu, lanjut Marnix Sahata didampingi rekannya Junjungan Simanjuntak Dosen Fisipol USU ini mengatakan, bahwa hal ini tidak terlepas dari peranan anggota DPD RI yang bercokol selama 4 tahun mewakili rakyat Sumut di Istana Negara.

"Selama 4 tahun wakil rakyat duduk di DPD RI boleh disebut kinerjanya kurang maksimal". Artinya terkesan kurang menunjukkan peranan mereka sebagai anggota DPD RI.

Keberadaan anggota DPD RI sebagai wakil rakyat Sumatera Utara dinilai kurang peduli dengan rakyatnya, papar Sahata yang juga dianggukkan Junjungan Simanjuntak.

Kenyaataan ini, sambungnya lagi bahwa anggota DPD periode lalu yang juga calon Incunben sedikit belum memenuhi harapan warga Sumut. Hal ini bila diamati terkait krusialnya warga Sumut masih tetap dibelenggu peta kemiskinan.

"Inilah yang menjadi daya tarik diri saya maju jadi calon anggota DPD RI perwakilan Sumatera Utara", ucap Marnix Sahata Hutabarat menjawab pertanyaan.

Dilandasi niat tulus, ungkap Marnix lagi menyebutkan, jika nanti terpilih akan mengawali langkah adalah kepedulian untuk mensejahterakan masyarakat.

Jika terpilih DPD RI periode 2019-2024, sebut Sahata akan memulai dari pemekaran, masalah UU Tenaga kerja, mengelola pariwisata dan pendidikan. Satu lagi yg terpenting adalah masalah tanah yang sampai saat ini masih belum tuntas perkaranya.

Ditanya strategi apa yang diketahui buat mengelola pariwisata. Ungkap Sahata menjelaskan, Sumut memiliki handalan danau toba. Namun danau Toba ini masih belum mendasar untuk dijadikan titik destinasi pariwisata. Hal ini dilihat dari segi pengelolaan yang masih jauh dari harapan.

Pertama sekali ditinjau dari kebersihan perairan danau Toba, penataan lokasi dan juga pelayanan.

Pelayanan jasa bagi pengunjung relatif mahal. Karakter SDM nya juga masih jauh dari layanan jasa pariwisata, tuturnya.

Akhir bincang-bincang Marnix Sahata Hutabarat yang diketahui pengusaha sukses bidang wisata ini mengaku dirinya tak muluk-muluk, dan tak perlu berjanji, namun upaya dalam perjuangan akan fokus masa depan masyarakat, tukasnya.

Karena itu, Marnix berharap agar masyarakat hendaknya berfikir cerdas dan bijaksana guna menentukan pilihannya.

"Pilihlah wakil rakyat yang berdedikasi. Jejak rekamnya terukur dan jelas. Jangan karena pengaruh uang lalu memilih calon yang hanya untuk kepentingan pribadi".

Sebab uang bukan ukuran dan jaminan kemenangan bagi calon wakil rakyat seutuhnya, imbuhnya. (BP/MM)

Penulis:

Baca Juga