Harianbatakpos.com , JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata permanen di Gaza sebelum Hamas dan kemampuannya untuk memerintah di wilayah tersebut ditumpas.
Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan bahwa Israel telah mengusulkan tiga tahap kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza, yang akan ditukar dengan pembebasan sandera warga negara Israel.
Netanyahu menjelaskan bahwa syarat-syarat yang diajukan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza tidak berubah. Diantaranya adalah menumpas kelompok Hamas dan kemampuannya untuk mengendalikan pemerintahan di Gaza, membebaskan para sandera, serta memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Israel bertekad untuk terus mendorong tiga hal ini agar tercapai gencatan senjata permanen. Mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata jika syarat-syarat ini tidak dipenuhi. Sementara itu, jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel terus bertambah sejak agresi militer dimulai enam bulan yang lalu.
Data dari Kementerian Kesehatan Gaza per April 2024 menunjukkan bahwa setidaknya 34.049 warga Palestina telah tewas dan 76.901 orang lainnya luka-luka sejak serangan dimulai pada Oktober 2023, seperti dilansir dari Tempo.co.
Serangan Israel terhadap Gaza dimulai setelah kelompok Hamas melancarkan serangan pada bulan Oktober 2023. Menurut Israel, serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 orang.
Tim mediator perang Gaza mendesak Israel dan Hamas untuk segera mencapai gencatan senjata dan membebaskan para sandera, seperti yang diharapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah berupaya selama berbulan-bulan untuk memediasi pengakhiran perang di Gaza, namun kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak sulit dicapai.
Biden juga mengusulkan sebuah rencana yang bertujuan untuk menciptakan situasi yang lebih baik di Gaza, tanpa kehadiran Hamas. Namun, rincian lebih lanjut mengenai bagaimana hal ini akan dicapai tidak dijelaskan oleh Biden.
Sementara itu, Hamas yang didukung oleh Iran, belum menunjukkan tanda-tanda kemungkinan mundur dari kekuasaan di Gaza atau menyerahkan senjata-senjata mereka secara sukarela.
Masa depan gencatan senjata di Gaza masih penuh tantangan. Upaya mediasi terus dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri konflik dan membawa perdamaian bagi warga di wilayah tersebut. Semoga masa depan Gaza akan membawa harapan dan keamanan bagi semua pihak yang terlibat.
Komentar