Batang Kuis, Harianbatakpos.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriyah kembali diselenggarakan dengan meriah oleh Yayasan Perguruan Indonesia Membangun (YAPIM) Batang Kuis. Acara yang digelar setiap bulan Rabiul Awal ini puncaknya diadakan pada 12 Rabiul Awal, tanggal kelahiran Nabi Muhammad. Pada tahun ini, kegiatan tersebut berlangsung di aula sekolah, melibatkan seluruh siswa, guru, dan staf sekolah, serta diisi dengan tausiyah yang penuh hikmah.
Tausiyah kali ini dibawakan oleh Ustadz Zainal Sinambela, M.Sos, seorang dosen Fakultas Dakwah dari UIN Sumatera Utara. Dalam ceramahnya, Ustadz Zainal tidak hanya mengingatkan tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, tetapi juga mengangkat hadits penting mengenai 4 golongan manusia yang haram tersentuh api neraka, sebagaimana diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban. Golongan tersebut adalah:
Hayyim, mereka yang memiliki ketenangan lahir dan batin, mampu menjaga diri dari kegelisahan.
Layyin, mereka yang berperilaku sopan dan lembut kepada sesama.
Qorib, orang yang ramah, mudah bergaul, dan menyenangkan dalam interaksi sosial.
Sahl, orang yang tidak suka berbelit-belit dan bersikap sederhana dalam menjalani hidup.
Melalui kisah-kisah perjuangan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW, Ustadz Zainal menekankan pentingnya mengikuti jejak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan hidup dengan kesabaran dan keikhlasan. Maulid Nabi menjadi momen penting untuk umat Islam menghaturkan rasa syukur kepada Allah SWT karena ditakdirkan menjadi bagian dari umat Rasulullah SAW.
Selain menjadi ajang peringatan, acara Maulid Nabi di YAPIM Batang Kuis ini juga menjadi momen untuk memperkuat rasa kebersamaan dan silaturahmi di antara warga sekolah. Ketua Yayasan Ismahuddin Nasution, S.Pdi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang selalu diselenggarakan setiap tahun. Ia berharap agar peringatan Maulid Nabi terus menjadi sarana untuk memperdalam kecintaan peserta didik terhadap Nabi Muhammad dan meneladani nilai-nilai mulia yang beliau ajarkan.
Acara tersebut ditutup dengan doa bersama, diiringi lantunan shalawat yang semakin menambah khidmat suasana. Semangat Maulid Nabi tidak hanya mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga mengingatkan umat Islam untuk selalu bersyukur dan mencontoh akhlak mulia yang beliau ajarkan dalam setiap aspek kehidupan.
Komentar