Langkat-BP: Pengurus Besar Majlis Belia Negeri Langkat kembali mempertanyakan usulan Penyusunan Peraturan Bupati tentang Penggunaan Ornamen Melayu yang belum diproses sampai saat ini sejak Januari 2021.
“Kami masih terus menunggu itikad baik Pemerintah Kabupaten Langkat untuk menepati janjinya dalam menyusun Peraturan Bupati tentang Ornamen Melayu yang sebelumnya sudah dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi D DPRD Langkat beserta instansi dinas terkait. Tak hanya itu kita juga sudah mengajukan ini dalam audiensi bersama Bapak Bupati Langkat dan secara administrasi, usulan tersebut sudah kami ajukan ke Bappeda Pemkab Langkat”, ujar Agusma Hidayat selaku Wali Utama PB MBN Langkat pada Kamis (09/2021).
“Sejak awal terkait tentang isue Ornamen Melayu yang lenyap belum ada keterlibatan MABMI Langkat dalam pengusulan penyusunan Peraturan Bupati tersebut, bahkan mereka tutup mata dan sama sekali tidak perduli terkait masalah ornamen Melayu yang telah secara perlahan ingin dilenyapkan. Hal ini terlihat dari gerbang masuk di lingkungan perkantoran Pemkab Langkat serta kantor kantor dinas lainnya sudah tidak menggunakan kan lagi ornamen Melayu”, ungkapnya melanjutkan.
“Saya tegaskan bahwa Majlis Belia Negeri (MBN) Langkat bukan berada dibawah MABMI Langkat melainkan berdiri sendiri. Kami menilai bahwa MABMI Langkat di bawah kepemimpinan Indra Salahudin tidak ada melakukan upaya apapun dalam upaya pengembangan kebudayaan Melayu di bumi Langkat bertuah ini”, tegasnya menjelaskan.
“Ketua MABMI Langkat selama ini tidak memiliki naluri dan jiwa Kemelayuan sebab beliau bukan asli putera Melayu yang berayahkan Jawa dan beribukan Melayu. Hal ini terbukti dari tidak adanya program MABMI Langkat dalam mengembangkan budaya Melayu ditambah lagi Rumah Adat Melayu yang di kuasai MABMI Langkat saat ini semakin lama semakin memperihatinkan saja kondisinya, hal ini terlihat dari dinding asbes yang rusak serta halamannya sering terlihat semak belukar”, ungkapnya geram.
“Kami melihat belum ada perubahan secara jelas di pintu gerbang simpang Bupati Langkat yang sebelumnya sudah diruntuhkan dengan menghilangkan Ornamen Melayu sebagai ciri khas Langkat sebagai bumi Melayu yang bertuah”, lanjutnya lagi.
“Kami berharap kepada Bupati Langkat di bawah Kepemimpinan Bapak Terbit Rencana PA untuk lebih bijaksana dalam menyikapi hal tersebut. Kami siap mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati Langkat saat ini jika Kebudayaan Melayu di kedepankan”, pungkasnya mengakhiri. (BP/SS)
Komentar