Medan, HarianBatakpos.com – Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) memberikan dampak yang signifikan terhadap nilai tukar mata uang dunia. Melemahnya dolar AS (DXY) menciptakan momentum positif bagi sebagian besar mata uang global. DXY mengalami penurunan dari 109,34 menjadi 108,16 dalam waktu dua hari setelah pelantikan.
Dampak dari pelantikan Trump terlihat jelas pada penguatan mata uang asing. Sementara itu, Trump tampak lebih lunak dalam kebijakan tarif dagang yang sebelumnya sangat ketat.
Pengumuman mengenai kenaikan tarif perdagangan tidak langsung diterapkan, yang berkontribusi pada penguatan mata uang lainnya, dilansir dari CNBC Indonesia.
Berdasarkan data dari Refinitiv, sejak 17 Januari 2025, nilai tukar rubel Rusia, ringgit Malaysia, dan won Korea Selatan masing-masing menguat 3,2%, 1,6%, dan 1,4%. Di sisi lain, rupiah Indonesia juga menunjukkan penguatan sebesar 0,5%.
Meskipun beberapa mata uang seperti peso Filipina dan yen Jepang mengalami penurunan, tren umum menunjukkan optimisme di pasar.
Setelah pelantikan Trump, rubel Rusia tetap stabil di 100,75 per dolar AS. Kenaikan harga minyak dan peningkatan penjualan valuta asing oleh pemerintah Rusia berkontribusi pada penguatan rubel, menjadikannya mata uang dengan kinerja terbaik di antara negara berkembang.
Selain itu, harapan untuk mengakhiri konflik Ukraina-Rusia semakin meningkatkan prospek rubel di pasar internasional.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi Trump dapat mempengaruhi stabilitas nilai tukar dolar AS dan mata uang lainnya secara global. Dengan demikian, pelantikan Trump menjadi titik balik yang menarik untuk diperhatikan dalam dinamika ekonomi dunia.
Komentar