Medan, harianbatakpos.com – Hipertensi dan gagal ginjal adalah dua kondisi kesehatan yang saling berkaitan erat. Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi ketika tekanan darah seseorang melebihi batas normal. Di sisi lain, gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik. Lantas, mana yang lebih berbahaya: hipertensi yang menyebabkan gagal ginjal atau sebaliknya?
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, dokter spesialis penyakit dalam, dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari, SpPd., menjelaskan bahwa kedua kondisi ini dapat memicu satu sama lain. “Jawabannya vice versa, artinya bisa dua-duanya,” tuturnya. Hipertensi yang berkepanjangan dapat merusak pembuluh darah, termasuk yang menuju ginjal. Akibatnya, ginjal bisa mengalami kerusakan dalam jangka panjang.
Sebaliknya, gagal ginjal kronis dapat menyebabkan hipertensi. Kerusakan pada parenkim ginjal mengganggu pengaturan tekanan darah, sehingga memicu peningkatan tekanan. Selain itu, stenosis arteri renalis—penyempitan pembuluh darah menuju ginjal—juga berkontribusi terhadap hipertensi. “Tubuh akan merespons berkurangnya aliran darah dengan meningkatkan tekanan darah,” jelas Ning.
Penting untuk memahami hubungan ini agar dapat mencegah dan mengelola kedua kondisi tersebut dengan lebih baik.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar