Medan, HarianBatakpos.com – Fenomena squirting sering kali dikaitkan dengan orgasme pada wanita, namun menurut seksolog dr. Haekal Anshari, M Biomed (AAM), squirting bukanlah indikator utama dari pencapaian orgasme saat berhubungan seksual.
“Squirting ini adalah cairan yang seperti ejakulasi. Memang ada sebagian perempuan yang mengalaminya, tetapi bukan tanda perempuan orgasme,” ungkap dr. Haekal saat ditemui di Jakarta Selatan.
Squirting merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar di area kiri dan kanan uretra, atau saluran kemih perempuan, dikutip dari detik.com.
Dr. Haekal menjelaskan bahwa ada penelitian yang menunjukkan bahwa cairan tersebut bisa keluar dari vagina, namun juga bisa tidak. “Cairan squirting tersebut naik ke atas hingga masuk ke rongga kemih perempuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Haekal menjelaskan bahwa saat melakukan USG pada perempuan sebelum berhubungan seksual, kandung kemihnya terlihat kosong.
Namun, setelah berhubungan dan mencapai orgasme, terdapat cairan di kandung kemih, yang kemungkinan adalah cairan kemih yang bercampur dengan cairan squirting. “Ketika dia orgasme, dia pengen kencing,” tambahnya.
Penting untuk dicatat bahwa orgasme wanita tidak selalu disertai dengan squirting. “Tanda perempuan orgasme dari kontraksi ritmik,” tuturnya. Kontraksi ini terjadi di otot rongga vagina dan dapat dirasakan oleh pasangan.
Dengan demikian, squirting bukanlah syarat untuk mencapai orgasme, melainkan hanya salah satu dari banyak pengalaman seksual yang mungkin dialami wanita.
Komentar