Jakarta-BP: Sebagai anak petani, Sudaryono, yang baru saja dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian, membagikan kisah pahit masa kecilnya yang membuatnya mengerti betul arti hidup dan mati.
Sudaryono mengungkapkan bahwa pada masanya, sulitnya mendapatkan pupuk adalah perjuangan nyata yang dialami petani. “Saya anak petani dan merasakan sekali ketika bibit tidak ada, pupuk tidak cukup dan datang tidak tepat waktu. Itu bedanya seperti langit dan bumi. Seperti antara hidup dan mati,” kata Sudaryono dengan mata berkaca-kaca saat serah terima jabatan di Kementerian Pertanian, Jakarta.
Pengalaman pribadinya ini menguatkan komitmennya untuk mengubah sistem pertanian Indonesia. Meskipun masa jabatannya terbatas hingga Oktober mendatang, Sudaryono yakin bahwa pengalaman dan dedikasinya akan menjadi kunci kesuksesan dalam melanjutkan program Kementerian Pertanian.
“Saya siap berkontribusi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik. Ini bukan hanya pekerjaan, tapi panggilan untuk memberikan yang terbaik bagi petani dan rakyat Indonesia,” tegas Sudaryono di hadapan pejabat Kementerian Pertanian.
Presiden Joko Widodo melantik Sudaryono sebagai pengganti Harvick Hasnul Qolbi dalam upaya untuk terus memperkuat sektor pertanian negara. Diharapkan, kepemimpinan baru ini dapat membawa perubahan yang signifikan untuk kemajuan pertanian Indonesia.
Dengan pengalaman pribadi yang mengharukan dan komitmen yang kuat, Sudaryono siap membawa angin segar bagi pertanian Indonesia. Masa depan pertanian Indonesia tampaknya cerah dengan tokoh yang memiliki visi dan pengalaman seperti Sudaryono di barisan kepemimpinan.
Komentar