Medan, HarianBatakpos.com – Orang tua yang menjadi panutan bagi anak ternyata juga bisa tanpa sadar melakukan perundungan. Perilaku ini kerap terabaikan meskipun bisa berdampak besar pada perkembangan mental anak. Artikel ini akan membahas tanda-tanda perilaku orang tua yang mengarah pada bullying dan bagaimana cara menghindarinya.
Bully bukan hanya terjadi di lingkungan teman sebaya, tetapi juga bisa berasal dari orang tua. Pada anak-anak, bully lebih sering diidentifikasi melalui perundungan yang dilakukan oleh teman di sekolah, lingkungan rumah, bahkan secara daring atau cyberbullying. Namun, ternyata orang tua pun bisa tanpa sadar melakukan tindakan perundungan terhadap anak mereka. Perilaku tersebut kerap terabaikan meskipun dapat menimbulkan dampak serius.
Tanda Perundungan yang Dilakukan Orang Tua
Ada beberapa perilaku orang tua yang bisa menjadi tanda bullying yang dilakukan terhadap anak, seperti berikut:
- Memanggil dengan Nama Julukan
Meskipun niat orang tua memberi nama panggilan kepada anak dengan cara bercanda, seperti Ndut, Pesek, atau Ompong, hal ini bisa berisiko menurunkan rasa percaya diri anak. Anak bisa saja menganggap nama julukan tersebut sebagai bentuk sindiran terhadap kekurangan fisiknya, yang pada akhirnya berpotensi menjadi bentuk body shaming. - Mengomentari Penampilan Fisik
Saat orang tua memberikan komentar seperti, “Perut kamu kayak karung beras,” itu bisa dianggap sebagai body shaming. Walaupun tujuannya mungkin hanya untuk mengingatkan tentang pola hidup yang lebih sehat, komentar semacam ini bisa merendahkan harga diri anak dan menambah rasa malu pada dirinya. - Mengancam dan Memaksa
Perilaku verbal bullying seperti mengancam anak jika tidak mengikuti kemauan orang tua sangat berbahaya. Misalnya, orang tua yang mengatakan, “Pasti Kakak yang ganggu Adik sampai Adik nggak berhenti menangis,” adalah bentuk manipulasi yang mempengaruhi cara anak melihat dirinya dan orang lain. - Mendiamkan Saat Kesal (Silent Treatment)
Diam atau mengabaikan anak ketika orang tua marah bisa menjadi bentuk bullying. Pola silent treatment justru menambah rasa tidak berdaya dan terisolasi bagi anak yang mungkin merasa ditinggalkan dan tidak mendapatkan perhatian saat ia membutuhkan. - Membandingkan dengan Anak Lain
Perbandingan antara anak dengan teman-teman atau saudara lainnya mungkin dimaksudkan untuk memotivasi. Namun, jika dilakukan secara berlebihan atau di depan orang lain, anak bisa merasa rendah diri dan terhina. - Melukai Fisik
Kekerasan fisik dalam bentuk memukul, mencubit, atau menendang adalah bentuk bullying yang sangat jelas. Dampak langsung dari tindakan ini bisa menyebabkan cedera fisik dan trauma emosional pada anak.
Dampak Perundungan Orang Tua terhadap Anak
Bully yang dilakukan orang tua bisa menyebabkan anak merasa rendah diri, frustasi, stres, bahkan depresi. Hal ini tidak hanya mengganggu kesehatan mental anak tetapi juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan hubungan sosialnya. Dalam jangka panjang, anak yang dibuli oleh orang tuanya bisa mengalami gangguan emosional, kecanduan, atau bahkan menjadi pelaku bullying itu sendiri.
Mencegah dan Menghindari Perundungan Orang Tua
Sebagai orang tua, penting untuk lebih peka terhadap pola asuh yang diterapkan pada anak. Jika merasa kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog agar mendapatkan bimbingan yang tepat. Menghindari tindakan bullying yang bisa merusak mental anak adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang sehat dengan Si Kecil.
Komentar