Saya ingin sedikit berbicara tentang self-love atau yang biasa kita kenal sebagai mencintai diri sendiri. Mungkin masih banyak masyarakat atau orang di sekitar kita yang merasa tidak berguna atau berdampak negatif pada diri mereka sendiri, dan juga belum memahami makna dari self-love.
Dalam bahasa Inggris, self-love dapat diartikan sebagai mencintai diri sendiri, yaitu memberikan penghargaan dan apresiasi kepada diri kita yang telah mencapai titik sekarang, di mana banyak remaja mengakhiri hidup mereka karena merasa tidak berguna.
Self-love ini bukan berarti memanjakan diri dengan segala keinginan, sebaliknya, kita harus menerapkannya dengan berpikir positif dalam segala situasi, baik saat marah, kecewa, sedih, maupun cemas dalam hidup, karena ini merupakan bentuk penerimaan diri. Self-love adalah kemampuan kita untuk menerima diri kita sepenuhnya, termasuk kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Ini tidak hanya tentang kesuksesan dan kepintaran, tetapi juga tentang mengakui ketidaksempurnaan dan kesalahan yang sah dari tindakan kita.
Self-love juga berdampak pada kesehatan mental karena dilakukan dengan memperhatikan, memikirkan, dan memperlakukan diri sendiri sebaik mungkin. Jangan pernah mendengarkan kata-kata yang dapat membuat mental kita terpuruk. Ini tidak berarti kita sombong dengan mengabaikan komentar-komentar sekitar. Mendengarkan dan meresapi kritik dapat berdampak pada kesehatan mental kita, membuat kita berpikir bahwa diri kita negatif. Mulailah merangkul diri sendiri untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kita. Mari percaya pada kemampuan kita sendiri, menjaga kesehatan fisik dan mental kita, dan lebih tepatnya memaafkan diri kita jika melakukan kesalahan.
Mari kita bersama-sama merawat self-love dengan menerapkan perawatan diri
Pertama, penting untuk memenuhi kebutuhan dasar kita, seperti tidur yang teratur dan menghindari begadang yang dapat berdampak negatif pada fisik kita. Selain itu, pola makan yang teratur akan membantu menjaga pikiran positif dan kesehatan fisik serta mental yang optimal. Jangan lupa untuk berolahraga minimal 2 kali seminggu.
Kita juga perlu membatasi interaksi dengan lingkungan sekitar. Hal ini bukan berarti kita sombong atau merasa benar, tetapi untuk menghindari pengorbanan yang berlebihan baik secara fisik maupun mental. Kita memiliki hak untuk menentukan batas-batas yang sehat dalam hubungan sosial kita. Janganlah mengorbankan perasaan dan kesehatan kita hanya untuk menjaga perasaan orang lain.
Selanjutnya, mari memaafkan diri sendiri. Ingatlah bahwa kita hanya manusia biasa yang pasti melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan lihatlah kesalahan sebagai peluang untuk tumbuh dan menjadi lebih baik.
Jangan takut untuk mencoba dan jangan terlalu takut akan kegagalan. Kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Setiap kegagalan merupakan pembelajaran yang berharga untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Ingatlah bahwa kita memiliki waktu yang panjang, dan dengan keyakinan dan kerja keras, kita bisa meraih segala yang kita impikan.
Apa yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Anggaplah itu sebagai hikmah dan pembelajaran dalam hidup.
Setiap hari, mari kita mengucap syukur kepada diri sendiri dan meyakinkan bahwa apa pun yang telah terjadi adalah bagian dari proses menuju masa depan yang lebih baik. Jangan biarkan rasa tidak percaya diri meracuni pandangan terhadap diri sendiri. Jadikanlah diri kita sebagai sahabat yang selalu setia menemani dalam suka dan duka.
Mari mencoba hal-hal baru, dan jika hasilnya tidak sesuai harapan, berikanlah diri kita kata-kata dukungan seperti “gapapa, setidaknya sudah mencoba” atau “next time, mari kita lakukan dengan lebih baik dan lebih teliti”. Kata-kata sederhana ini memang sulit diucapkan kepada diri sendiri, tapi sangat penting untuk memberi dukungan pada diri kita sendiri.
“Saya bangga dengan pencapaian-pencapaian saya, yang besar maupun kecil.” Siapa lagi yang akan menghargai diri kita selain diri kita sendiri yang mencintai diri sendiri? Mari hargai diri kita dalam segala aspek, mulai dari penampilan hingga karakter. Jangan biarkan perasaan tidak aman meracuni pikiran kita saat melihat orang lain.
Intinya, apapun yang terjadi, apapun yang kita miliki dan lakukan, semuanya adalah bagian dari proses mencintai dan menghargai diri sendiri tanpa terpengaruh oleh perkataan orang lain. Percayalah pada diri sendiri bahwa kita pantas dicintai dan dihargai oleh orang-orang yang melihat kita secara positif. Jangan biarkan diri kita divalidasi oleh pandangan negatif orang lain. Kita memiliki hak untuk mengabaikan komentar yang merendahkan, dan kita harus memfilter komentar-komentar yang membuat kita terpuruk. Kutiplah komentar atau perkataan yang memberikan nilai positif dan dorongan bagi diri kita sendiri.
Komentar