Medan-BP: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI), Nadiem Anwar Makarim akhirya menyetujui usulan Bupati Tapanuli Utara (Taput), Drs Nikson Nababan, M.Si untuk pendirian Universitas Tapanuli Utara (UNTARA) di Taput. Hal tersebut dikemukanan Mendikbud melalui suratnya kepada Sekretaris Kabinet Republik Indonesia terkait usulan pendirian UNTARA.
Dalam suratnya bernomor 16336/MPK.A.HK.2021 tertanggal 10 Maret 2021, Mendikbud RI, Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan para prinsipnya mendukung rencana pendirian UNTARA melalui perubahan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menjadi UNTARA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk pelaksanaan proses perubahan tersebut, Mendikbud meminta agar pengusul dalam hal ini Bupati Taput, Nikson Nababan dipersilahkan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bupati Taput, Drs Nikson Nababan, M.Si saat dikonfirmasi terkait persetujuan Mendikbud atas perubahan IAKN menjadi UNTARA membenarkannya. Nikson Nababan bahkan mengaku pihaknya telah bertemu dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud pada Rabu 24 Maret 2021 di Ruang Sidang Dirjen Dikti Kemendikbud di Jakarta.
“Mudah-mudahan apa yang dicita-citakan masyarakat Tapanuli Raya, khusunya masyarakat Tapanuli Utara untuk berdirinya sebuah universitas negeri di Tapanuli Utara akan terwujud. Mohon doa dan dukungan semua elemen masyarakat”, ujar Nikson Nababan, saat dihubungi Medan Pos, Senin (29/3/2021) malam.
Sebelumnya, sejumlah putra kelahiran Tapanuli Utara (Taput) seperti ,Drs Maju Manalu, Drs Enrico Silaban dan Drs Eben Ezer Panggabean mengaku sangat mendukung Pemkab Taput yang mengusulkan pendirian universitas negeri yang bersifat umum di Taput.
Mereka menilai UNTARA lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembukaan universitas negeri bersifat keagamaan, karena universitas dengan jurusan yang bersifat umum seperti UNTARA akan memiliki daya tarik lebih kuat dibanding dengan universitas negeri berorientasi keagamaan.
Demikian juga ,dengan adanya UNTARA, lulusan SLTA sederajat yang berdomisili di Tapanuli Raya yang kuliah tidak lagi perlu keluar daerah bahkan akan menguntungkan masyarakat Tapanuli Raya karena calon mahasiswa dari luar Tapanuliakan akan datang ke Tapanuli
Baik Maju Manalu, maupun Enrico Silaban dan Eben Exer Panggabean mengaku, rencana UNTARA merupakan salah satu visi dari Bupati Taput, Nikson Nababan untuk mewujuudkan Taput ssebagai lumbung pangan dan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Pendirian UNTARA juga dalam rangka meningkatkan akses pemerataan pendidikan tinggi di seluruh wilayah Indonesia, karena diberbagai provinsi sudah banyak berdiri universitas negeri dan di Sumatera Utara perlu penambahkan.Salah satunya harus berdiri di Tapanuli Raya”, kata Maju Manalu, pria kelahiran Butar, Kecamatan Pagaran, Taput tersebut.
Ditambahkan, IAKN menjadi UNTARA juga akan mendukung program BODT dan pemerintah, mengingat posisi strategis Taput untuk pengembangan pusat pendidikan di kawasan Danau Toba.. Jadi rencana pendirian UNTARA bukan hanya untuk kepentingan Taput semata tetapi Tapanuli Raya secara keseluruhan.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Profesor Marlon Sihombing menyebutkan, dari hasil kajian ilmiah, keberadaan lebih visibel dibandingkan Universitas Kristen Negeri (UKN).
Dikatakan ketua tim pengkaji pendirian UNTARA dari study kelayakan telah dilakukan bersama Sucofindo, universitas negeri umum masih sangat diminati tamatan SLTA melanjutkan pendidikan.
“Ya eloknya IAKN menjadi UKN kalau bisa dikembangkan dengan fleksibel sesuai dengan tuntutan kemajuan serta tren pilihan calon mahasiswa, lebih baik, namun itu tidak dimungkinkan karena ada persyaratan yang harus dipenuhi yakni komposisi fakultasnya,” kata Marlon Sihombing kepada awak media, Senin (29/3/2021).
Menurutnya, jika tuntutan itu dipenuhi akan semakin diminati bila Fakultas dan Prodinya luwes juga akan bisa menghidupkan perguruan tinggi swasta sekitarnya.
“Jika kampus semakin spesifik dan futuristik pasti akan menarik mahasiswa untuk kuliah di sana,” ujarnya. (BP/Mack)
Komentar