Medan-Batakpos – Kereta api telah menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mudik saat Idul Fitri. Pada Sabtu, 6 April 2024, lebih dari 47.000 penumpang berangkat dari Jakarta menuju kampung halaman masing-masing menggunakan kereta api.
Sejarah panjang kereta api di Indonesia dimulai sejak zaman pemerintahan Belanda pada abad ke-19. Pada masa itu, kereta api masih menggunakan mesin uap dengan roda-roda yang besar. Richard Trevithick, seorang insinyur dan penemu pertambangan asal Inggris, merupakan orang pertama yang membangun kereta api pada tahun 1804. Temuannya memberikan dunia mesin pertama yang mampu mengangkut barang dan orang dalam jumlah besar.
Sebelum kereta api, terdapat jalur-jalur kereta yang digunakan untuk mengangkut orang dan barang, namun ditarik oleh lembu atau kuda.
Kemunculan Jalur Pertama Kereta Api di Indonesia
Menurut laman resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Indonesia menjadi negara kedua di Asia yang memiliki jaringan kereta api tertua setelah India. Jalur pertama kereta api di Indonesia dibangun pada tahun 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda saat itu, Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele, di Desa Kemijen dengan jalur Semarang Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).
Pembangunan jalur kereta api terus berkembang setelahnya. Pada tahun 1875, dibangunlah jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) dengan rute pertama Surabaya-Pasuruan-Malang. Kemudian, pembangunan jalur kereta api meluas hingga ke luar Jawa, mencakup wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, hingga Sulawesi antara tahun 1876-1922.
Hingga akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia telah mencapai 7.464 km. Namun, pada tahun 1942, perkeretaapian Indonesia diambil alih oleh Jepang setelah pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat.
Perkembangan Kereta Api Pasca Kemerdekaan
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, perkeretaapian Indonesia berhasil direbut dari Jepang. Pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api dari penguasaan Jepang dilakukan oleh rakyat Indonesia, dan kantor pusat kereta api di Bandung berhasil direbut pada 28 September 1945. Hari tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Indonesia.
Berpuluh-puluh tahun setelah kemerdekaan, kereta api terus mengalami kemajuan. Salah satu tonggaknya adalah pada masa Ignasius Jonan sebagai Direktur Utama PT KAI sejak tahun 2009. Terjadi perombakan sistem besar-besaran di dunia perkeretaapian Indonesia, mulai dari larangan merokok di dalam stasiun dan gerbong, pengalihan pedagang asongan menjadi toko retail, hingga pembelian tiket secara daring untuk memerangi calo.
Dengan demikian, jejak kereta api di Indonesia tidak hanya menggambarkan sejarah transportasi, tetapi juga menunjukkan perjalanan bangsa dalam menghadapi tantangan dan mencapai kemajuan.
Komentar