Dunia maya yang semakin merajalela telah membawa dampak yang kompleks bagi para selebriti, terutama dalam hal interaksi dengan penggemar di media sosial.
Namun, bagi Amanda Manopo, aktris berbakat yang tengah naik daun, keberadaan media sosial bukanlah tempat yang nyaman lagi baginya.
Melalui sebuah pengakuan eksklusif, Manopo mengungkapkan alasannya yang kuat, mengapa ia memilih untuk menjauh dari sorotan media sosial yang begitu intens, dikutip dari SINDOnews.
Pada era di mana kehadiran di media sosial dianggap sebagai suatu keharusan, Amanda Manopo berdiri sebagai pengecualian yang menarik.
Dalam sebuah pengakuan melalui Instagram Story, Manopo menyatakan kekesalannya yang mendalam terhadap perilaku para penggemar yang tidak bertanggung jawab.
“Inilah penyebab kenapa gue nggak mau main Instagram, nggak mau main sosmed,” tulisnya dengan tegas.
Salah satu masalah utama yang dihadapi Manopo adalah kehadiran “fans toxic” yang tidak hanya membuat berita palsu tentangnya tetapi juga menyebarkannya dengan begitu mudahnya.
Dalam konteks ini, dia menyatakan bahwa bukan hanya dirinya yang menjadi sasaran, tetapi keluarganya juga turut terkena dampaknya.
Menyebarluaskan informasi palsu tentangnya, termasuk hubungannya dengan lawan mainnya, Arya Saloka, telah menyebabkan Manopo merasa muak dengan situasi tersebut.
Tindakan drastis Manopo untuk menjauh dari media sosial juga termasuk dalam melarang orang-orang di sekitarnya untuk membagikan foto atau video yang melibatkan dirinya.
Keputusan ini dipicu oleh kesadaran Manopo akan betapa toksiknya lingkungan di media sosial bagi kesehatan mental dan citranya sebagai seorang selebriti.
Menariknya, Manopo tidak hanya sekadar mengeluhkan masalah yang dihadapinya, tetapi juga memberikan suatu pesan yang kuat.
Ia memperingatkan tentang bahaya yang timbul ketika fans melampaui batas dan mulai mengganggu kehidupan pribadi selebriti.
Pesannya menjadi semacam panggilan untuk para penggemar untuk lebih bertanggung jawab dalam perilaku online mereka.
Sebagai seorang yang berusia 24 tahun, Manopo adalah contoh nyata dari bagaimana tekanan dari media sosial dapat mempengaruhi kehidupan seorang selebriti.
Meskipun menjadi bagian dari pekerjaannya, Manopo memilih untuk menjaga jarak demi kesehatan mental dan integritasnya.
Kasus Amanda Manopo juga menjadi peringatan bagi industri hiburan secara keseluruhan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara eksposur publik dan kebutuhan akan privasi.
Keputusannya untuk menjauh dari media sosial menunjukkan bahwa menjadi selebriti tidak selalu berarti harus terus-menerus terbuka untuk publik.
Dengan begitu banyak isu yang sedang berkembang di media sosial, termasuk penyebaran hoaks dan bullying online, keputusan Manopo untuk menjauh dari platform-platform tersebut adalah langkah yang bijaksana.
Hal ini juga menunjukkan bahwa selebriti memiliki hak yang sama dengan orang lain untuk menjaga privasi dan kesehatan mental mereka.
Kisah Amanda Manopo memberikan suatu pembelajaran yang berharga bagi kita semua tentang pentingnya kesadaran diri dan pengelolaan diri di era digital ini.
Menjaga jarak dari toksisitas media sosial bisa menjadi pilihan yang bijaksana, terutama jika hal itu dapat membantu menjaga kesehatan mental dan integritas pribadi.
Komentar