Kesehatan
Beranda » Berita » Mengatasi Tokophobia, Ketakutan Berlebihan terhadap Kehamilan dan Persalinan

Mengatasi Tokophobia, Ketakutan Berlebihan terhadap Kehamilan dan Persalinan

Mengatasi Tokophobia, Ketakutan Berlebihan terhadap Kehamilan dan Persalinan
Mengatasi Tokophobia, Ketakutan Berlebihan terhadap Kehamilan dan Persalinan

Medan, HarianBatakpos.com – Ketakutan terhadap kehamilan dan persalinan adalah hal yang wajar dialami oleh wanita. Namun, jika ketakutan ini sudah berlebihan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, hal tersebut bisa menjadi tanda seseorang mengalami tokophobia. Tokophobia adalah kondisi psikologis yang menyebabkan wanita merasa takut berlebihan terhadap proses kehamilan dan persalinan. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai tokophobia, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Tokophobia adalah kondisi di mana seseorang merasa ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap kehamilan dan proses melahirkan. Ketakutan ini sangat intens, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa orang yang mengalami tokophobia cenderung menghindari kehamilan, dan mempertimbangkan pilihan lain seperti sterilisasi atau adopsi. Tidak hanya wanita, pria juga bisa mengalami tokophobia, terutama karena takut terhadap keselamatan pasangan atau anak saat proses melahirkan.

Menurut penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal pada 2018, hanya sekitar 0,032% wanita yang mengalami fobia ini. Berbeda dengan ketakutan biasa, tokophobia bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Biasanya, gejala tokophobia meliputi gangguan tidur, seperti insomnia, serangan panik, mimpi buruk, serta perilaku menghindari aktivitas intim karena takut hamil.

Bakteri Usus Ternyata Bisa Memicu Depresi, Ini Faktanya

Penyebab Tokophobia dan Jenis-jenisnya
Tokophobia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni tokophobia primer dan sekunder. Tokophobia primer terjadi pada wanita yang belum pernah hamil sama sekali. Ketakutan ini seringkali muncul pada awal pernikahan atau bahkan sejak masa remaja, dan biasanya dipicu oleh pengalaman trauma seperti kekerasan seksual. Di sisi lain, tokophobia sekunder terjadi pada wanita yang sudah pernah hamil atau melahirkan, terutama jika pengalaman sebelumnya traumatis, seperti keguguran atau komplikasi saat melahirkan.

Faktor Risiko Tokophobia
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan tokophobia antara lain komplikasi kehamilan, pengalaman traumatis saat kehamilan atau persalinan, riwayat depresi atau gangguan kecemasan, serta tidak mendapatkan dukungan sosial yang memadai.

Cara Mengatasi Tokophobia
Jika Anda mengalami tokophobia, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dokter dapat merujuk Anda kepada psikolog atau psikiater untuk menjalani terapi perilaku kognitif (CBT) yang bertujuan mengubah pola pikir dan perilaku. Selain itu, menonton video persalinan atau mendengar cerita dari ibu lain bisa membantu meredakan kecemasan. Dalam beberapa kasus, psikiater mungkin meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala kecemasan. Jika Anda merasa sangat takut menjelang hari persalinan, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut mengenai kemungkinan operasi caesar dan memahami risikonya.

Inovasi Tes Darah untuk Deteksi Kanker Lebih Awal

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan