Medan, HarianBatakpos.com – Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang semakin meluas di Indonesia, dengan sebagian besar penderita berusia antara 20 hingga 59 tahun.
Menurut informasi dari idibiaknumfor.org, Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat, mencapai lebih dari 20 juta orang pada akhir tahun 2024.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah.
IDI Biak Numfor, yang merupakan cabang dari Ikatan Dokter Indonesia di wilayah Kabupaten Biak Numfor, aktif dalam memberikan edukasi tentang bahaya diabetes tipe 2 dan pentingnya pengelolaan penyakit ini.
Ketua IDI Biak Numfor, dr. Irwan Tansil, Sp.Rad, menjelaskan bahwa selain faktor genetik, gaya hidup dan lingkungan turut berperan dalam penyebab diabetes tipe 2), dilansir dari TRIBUN-TIMUR.COM.
Apa saja penyebab terjadinya diabetes tipe 2? Berdasarkan informasi dari idibiaknumfor.org, beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 antara lain adalah faktor keturunan, resistensi insulin, kelebihan berat badan, dan faktor usia.
Misalnya, mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi mengidap penyakit ini.
Selain itu, obesitas dan resistensi insulin—di mana tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik—merupakan faktor utama yang menyebabkan meningkatnya kadar gula darah.
IDI Biak Numfor juga menjelaskan berbagai pengobatan yang direkomendasikan untuk penderita diabetes tipe 2. Pengobatan ini bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi serius.
Beberapa obat yang umum digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2 termasuk Inhibitor SGLT2, Thiazolidinedion, dan DPP-4 Inhibitors. Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Komentar