KRJogja.com – Nama Felicitas Tallulembang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial dan berbagai platform berita. Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) ini menjadi sorotan setelah organisasi massa Muhammadiyah mengeluarkan instruksi kepada semua unit usahanya untuk menarik dana yang besarannya mencapai Rp13 hingga Rp15 triliun dari BSI.

Penarikan dana besar-besaran oleh Muhammadiyah ini dikabarkan dilakukan sebagai langkah mitigasi risiko keuangan. Namun, banyak pihak yang berspekulasi bahwa langkah tersebut juga terkait dengan posisi Felicitas sebagai komisaris di BSI.

Menurut laporan KRJogja yang mengutip dari Antara, pengangkatan Felicitas sebagai komisaris BSI menandai sejarah baru bagi bank tersebut. Ia menjadi salah satu dari tiga komisaris baru yang dilantik, bersama Abu Rokhmad dan Nazaruddin, dan menjadi komisaris perempuan pertama sejak merger BSI.

Selain dikenal sebagai komisaris di BSI, Felicitas Tallulembang memiliki latar belakang yang kaya dan beragam. Ia adalah seorang dokter dan politisi. Felicitas pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Gerindra. Sebelum terjun ke dunia politik, ia memiliki karier yang panjang di bidang medis, termasuk menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Sinjai dari tahun 1999 hingga 2008.

Felicitas lahir di Rantepao, Toraja Utara, pada 6 November 1959. Ia merupakan seorang Muslim yang menjalani pendidikan dasar hingga menengah di kampung halamannya. Felicitas menyelesaikan pendidikan di SD Rantepao pada tahun 1969, SMP Rantepao pada tahun 1972, dan SMA di Makale pada tahun 1975. Ia kemudian melanjutkan studi kedokterannya di Universitas Hasanuddin, Makassar, dan lulus pada tahun 1981.

Berikut adalah biodata lengkap Felicitas Tallulembang:

Nama Lengkap: Felicitas Tallulembang
Tempat, Tanggal Lahir: Rantepao, 6 November 1959
Umur: 59 tahun
Agama: Islam
Pendidikan: SD Rantepao (1969), SMP Rantepao (1972), SMA Makale (1975), Universitas Hasanuddin (1981)
Pekerjaan: Komisaris BSI
Instagram: dr.felicitastallulembang
Facebook: Felicitas Tallulembang

Keputusan Muhammadiyah untuk menarik dana dari BSI tidak hanya menjadi isu keuangan, tetapi juga menyoroti peran Felicitas dalam manajemen bank syariah tersebut. Sebagai komisaris, Felicitas memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi dan memberikan arahan strategis bagi BSI. Pengalaman panjangnya di dunia medis dan politik diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan BSI ke depan.

Felicitas Tallulembang juga dikenal sebagai sosok yang berkomitmen tinggi dalam bidang kesehatan dan pelayanan publik. Sebagai dokter, ia telah berkontribusi banyak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terutama saat menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Sinjai. Pengalamannya di dunia politik juga menunjukkan dedikasinya untuk melayani masyarakat dalam kapasitas yang lebih luas.

Sementara itu, keterlibatannya dalam BSI menjadi babak baru dalam kariernya. Felicitas dan dua komisaris lainnya diharapkan dapat membawa BSI menuju arah yang lebih baik dan lebih inklusif, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan keuangan yang ada.

Terlepas dari berbagai spekulasi dan kontroversi yang ada, Felicitas Tallulembang tetap menunjukkan profesionalismenya sebagai seorang komisaris dan pemimpin. Kehadirannya di BSI diharapkan dapat membawa perubahan positif dan menjawab tantangan yang ada, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Nama Felicitas Tallulembang kini tidak hanya dikenal di dunia medis dan politik, tetapi juga di sektor perbankan syariah. Keputusannya untuk terlibat dalam BSI menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam berbagai bidang demi kemajuan bangsa. Dukungan dan pengalamannya diharapkan dapat menjadi aset berharga bagi BSI dalam mencapai visi dan misinya.

Demikianlah profil dan biodata Felicitas Tallulembang, komisaris BSI yang saat ini tengah menjadi pusat perhatian. Perjalanan hidup dan kariernya yang beragam menunjukkan betapa pentingnya dedikasi dan komitmen dalam menjalani berbagai peran untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negara.