Medan, HarianBatakpos.com – Generasi Z (Gen Z) saat ini menjadi kelompok tenaga kerja yang tumbuh paling cepat. Mereka dikenal sebagai generasi yang beragam, memiliki kesadaran emosional tinggi, dan mahir teknologi.
Namun, mereka juga menghadapi tantangan besar di tempat kerja, termasuk tingkat pemutusan hubungan kerja yang tinggi. Sebuah survei menunjukkan bahwa 60 persen pemberi kerja memecat karyawan Gen Z hanya beberapa bulan setelah mereka dipekerjakan, dilansir dari Kompas.com.
1. Kesadaran Emosional Tinggi yang Mudah Memicu Burnout
Gen Z dikenal sebagai generasi dengan kesadaran emosional yang tinggi. Hal ini memungkinkan mereka memperjuangkan kesehatan mental dan menciptakan hubungan yang kuat dengan rekan kerja. Namun, mereka sering kesulitan memisahkan emosi pribadi dari dinamika kerja, yang dapat memicu konflik.
2. Gaya Komunikasi yang Tidak Selaras
Gen Z lebih suka komunikasi langsung dan informal melalui pesan teks daripada email resmi. Gaya ini sering dianggap tidak profesional oleh generasi sebelumnya, terutama di lingkungan kerja hybrid atau jarak jauh. Manajer sebaiknya memahami dan menerima gaya komunikasi ini untuk menciptakan harmoni.
3. Kurangnya Feedback
Gen Z tumbuh dalam budaya komunikasi instan dan validasi cepat. Mereka membutuhkan feedback rutin agar merasa dihargai dan terarah. Survei menunjukkan bahwa 65 persen karyawan Gen Z menginginkan feedback setidaknya sekali seminggu. Bimbingan yang konsisten sangat penting untuk perkembangan mereka.
4. Perbedaan Nilai yang Memicu Konflik
Gen Z memprioritaskan inklusivitas dan fleksibilitas, yang sering bertentangan dengan nilai tradisional. Permintaan cuti kesehatan mental di masa sibuk sering dianggap sebagai gangguan oleh generasi lain. Pendekatan berbasis kerja sama dapat menjembatani perbedaan ini.
5. Ketidaksesuaian Harapan dengan Realitas
Banyak karyawan Gen Z memasuki dunia kerja dengan harapan tinggi terhadap karier yang memuaskan. Namun, mereka sering menghadapi PHK dan ketidakamanan kerja, yang menyebabkan kekecewaan. Pemberi kerja perlu menyediakan lingkungan kerja yang fleksibel dan transparan.
Dengan memahami lima faktor utama ini, diharapkan perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi Gen Z.
Komentar