Medan, HarianBatakpos.com – Ikan mentah telah menjadi bagian dari budaya kuliner di seluruh dunia, dinikmati dalam berbagai bentuk seperti sashimi, sushi, dan ceviche. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Apakah ikan mentah aman dimakan?”
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengonsumsi ikan atau daging mentah atau setengah matang dapat meningkatkan risiko keracunan makanan. Daging yang tidak dimasak hingga suhu aman dapat menyebabkan infeksi oleh bakteri seperti Listeria, Salmonella, dan E. coli.
Kelompok-kelompok tertentu lebih rentan terhadap efek negatif dari mengonsumsi ikan mentah, termasuk ibu hamil, orang berusia 65 tahun ke atas, anak-anak, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dikutip dari SINDOnews.
Mereka mungkin mengalami gejala keracunan makanan yang lebih parah, yang bisa berujung pada rawat inap. Jika seseorang mengalami gejala seperti mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi ikan mentah, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mengurangi risiko, CDC merekomendasikan agar ikan dimasak hingga suhu internal 145°F, di mana dagingnya menjadi buram dan mudah dipisahkan dengan garpu. Selain itu, kerang yang dimasak harus memiliki cangkang yang terbuka dan daging berwarna putih mutiara, bukan bening.
Meskipun tidak perlu sepenuhnya menghilangkan ikan mentah dari diet, penting untuk memahami risikonya. Memilih ikan yang segar dan dibersihkan dengan baik dapat membantu, tetapi jika ada keraguan tentang kesegaran ikan, lebih baik membuangnya.
Bagi mereka yang menyukai ikan mentah, mempertimbangkan konsumsi ikan yang lebih matang mungkin menjadi pilihan yang lebih aman.
Komentar