Medan, HarianBatakpos.com – China menyarankan Amerika Serikat untuk mengubah pendekatan jika ingin mencapai kesepakatan dagang dengan mereka. Dalam konteks perang tarif yang sedang berlangsung antara kedua negara, saran ini menjadi sangat relevan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, yang menekankan pentingnya dialog yang berbasis pada kesetaraan dan saling menghormati.
Guo Jiakun menegaskan, “Pintu kami terbuka jika AS ingin berunding. Jika solusi yang dinegosiasikan benar-benar diinginkan AS.” Hal ini menunjukkan bahwa China bersedia untuk berdialog, namun dengan syarat bahwa AS menghentikan ancaman dan tekanan. Pendekatan ekstrem yang terus-menerus hanya akan menghambat tercapainya kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Dalam konteks ini, Donald Trump, Presiden AS, memberikan sinyal untuk menurunkan tarif impor pada barang-barang asal China. Namun, ia juga menyatakan bahwa penghapusan total tarif tidak akan terjadi. Ini mencerminkan ketidakpastian dalam negosiasi yang sedang berlangsung. Scott Bessent, Menteri Keuangan AS, juga mengungkapkan keyakinan bahwa ketegangan dagang akan mereda dalam waktu dekat, memberikan harapan bagi pemulihan hubungan dagang.
Sementara itu, penting untuk diingat bahwa ketegangan ini tidak hanya berdampak pada sektor perdagangan, tetapi juga pada industri film dan hiburan. Dengan China sebagai pasar film terbesar kedua di dunia, pembatasan terhadap film-film AS telah meningkat sebagai dampak dari perang tarif ini.
Secara keseluruhan, untuk mencapai kesepakatan dagang yang efektif, kedua negara harus mencari jalan tengah yang saling menguntungkan. Menghentikan ancaman dan memulai dialog konstruktif adalah langkah awal yang krusial dalam proses ini.
China mengajak AS untuk menghentikan pendekatan mengancam dan berfokus pada dialog yang saling menghormati. Hanya dengan cara ini, kesepakatan dagang yang diinginkan dapat tercapai.
Komentar