Jakarta, HarianBatakpos.com – Fenomena hoaks sejarah bukanlah hal baru di tengah masyarakat. Jauh sebelum teknologi digital berkembang, hoaks telah menjadi bagian dari perjalanan sejarah dunia. Dari kisah manusia raksasa hingga klaim fosil dinosaurus palsu, hoaks sejarah telah banyak menipu publik dan bahkan kalangan ilmuwan.
Istilah hoaks sendiri berasal dari kata kerja “hocus” yang bermakna menipu, dan merupakan singkatan dari frasa “hocus pocus”, yang sering digunakan oleh pesulap untuk mengalihkan perhatian penonton. Dalam perkembangannya, hoaks sejarah tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga digunakan untuk mempermalukan tokoh publik, memicu isu politik, hingga mengubah persepsi masyarakat secara luas.
Berikut adalah lima hoaks sejarah paling terkenal sepanjang masa menurut History dan Business Insider:
1. Raksasa Cardiff
Pada tahun 1869, sebuah penemuan mengejutkan ditemukan di Cardiff, New York, yaitu patung menyerupai manusia purba setinggi tiga meter. Penemuan yang dikenal sebagai “Cardiff Giant” ini sempat membuat heboh publik dan kalangan akademisi. Namun pada 1870, ahli paleontologi Othniel Charles Marsh membongkar bahwa benda tersebut hanyalah patung dari gipsum buatan seorang produsen cerutu, George Hull, sebagai bentuk sindiran terhadap ayat Kitab Kejadian tentang raksasa. Hoaks sejarah ini merupakan bentuk kritik sosial yang terbungkus dalam kebohongan ilmiah.
2. Mahkota Saitaphernes
Museum Louvre di Paris pernah tertipu dengan membeli sebuah tiara emas senilai USD 50.000 pada tahun 1896. Tiara tersebut diklaim sebagai peninggalan dari Raja Skithia, Saitaphernes. Namun, ternyata benda itu hanyalah hasil karya seorang tukang emas asal Ukraina bernama Israel Rouchomovsky. Kisah ini menjadi salah satu contoh klasik hoaks sejarah yang berhasil mengecoh institusi bergengsi dunia.
3. Sejarah Bak Mandi
Pada 1917, jurnalis H.L. Mencken menerbitkan artikel fiktif berjudul “A Neglected Anniversary” tentang sejarah bak mandi di AS. Artikel itu menyebut bahwa bak mandi ditemukan di Cincinnati dan Presiden Millard Fillmore adalah orang pertama yang menggunakannya di Gedung Putih. Hoaks tersebut sengaja dibuat Mencken untuk mengkritik betapa mudahnya masyarakat percaya tanpa verifikasi. Bahkan hingga 1926, kisah palsu ini masih dipercaya oleh banyak orang. Ini membuktikan bagaimana hoaks sejarah bisa membentuk persepsi jangka panjang.
4. Suku Tasaday di Filipina
Pada 1970-an, seorang pejabat Filipina, Manuel Elizalde, mengaku telah menemukan suku Zaman Batu yang disebut Tasaday. Mereka dikatakan hidup terisolasi di Pulau Mindanao. Namun, pada 1986, terbukti bahwa Tasaday hanya berperan sesuai skenario Elizalde. Mereka sebenarnya hidup normal dan hanya berpura-pura menjadi suku primitif untuk tujuan propaganda. Hoaks ini menjadi salah satu rekayasa budaya terbesar dalam hoaks sejarah dunia.
5. Fosil Archaeoraptor
National Geographic pada tahun 1999 mengumumkan penemuan fosil dinosaurus berbulu bernama Archaeoraptor liaoningensis dari China. Tak lama kemudian terungkap bahwa fosil itu adalah gabungan dari beberapa fosil tak berhubungan yang direkatkan untuk menciptakan penemuan sensasional. Ini menjadi salah satu skandal ilmiah terbesar dan memperkuat bukti betapa kuatnya pengaruh hoaks sejarah dalam dunia penelitian.
Hoaks bukan hanya masalah informasi salah, tapi juga bagian dari narasi yang mampu membentuk sejarah palsu. Masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapi informasi, terutama yang berkaitan dengan sejarah dan fakta publik. Dengan berkembangnya teknologi, penyebaran hoaks sejarah menjadi lebih mudah, sehingga penting bagi kita untuk selalu memverifikasi sumber informasi sebelum mempercayainya.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar