HarianBatakpos,com, JAKARTA – BP: Gelar habib adalah sebutan terhormat yang diberikan kepada pemuka agama keturunan Arab-Indonesia yang memiliki garis keturunan langsung dengan Rasulullah SAW. Kata habib berasal dari bahasa Arab, habba-yuhibbu, yang berarti kesayangan atau orang yang dicintai. Secara istilah, habib adalah gelar yang diberikan kepada keturunan Nabi Muhammad SAW melalui putrinya, Fatimah Az-zahra, yang dicintai oleh Allah SWT.
Tidak semua keturunan Nabi Muhammad disebut habib. Gelar ini khusus disematkan kepada mereka yang memiliki hubungan nasab dengan Fatimah Az-zahra. Gelar habib terbagi menjadi dua yaitu syarif dan sayyid, dengan masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pengertian habib dan sejarah asal usulnya di Indonesia.
Pengertian dan Sejarah Asal Usul Habib
Seperti disebutkan sebelumnya, pengertian habib merujuk pada orang yang memiliki hubungan nasab dengan Rasulullah SAW melalui garis keturunan Fatimah Az-zahra dan Ali bin Abi Thalib. Keturunan Rasulullah sangat dijaga sehingga silsilahnya tetap terpelihara hingga saat ini, seperti disadur dari laman Kumparan.
Gelar habib pertama kali muncul pada masa Habib Umar bin Abdurrahman al-Athas shohiburrotib di Hadramaut, Yaman. Sebelumnya, mereka yang memiliki garis keturunan ini dipanggil syarif atau imam. Habib Umar bin Abdurrahman al-Athas adalah keturunan dari Ahmad bin Isa al-Muhajir yang hijrah dari Irak ke Hadramaut. Ketika para keturunan Rasulullah ini datang ke Indonesia, masyarakat setempat memanggil mereka dengan sebutan ulaidi atau ulaiti.
Para habib ini kemudian menikah dengan perempuan Indonesia dan mendapat sebutan ahwal jama yang berarti paman dari ibu. Mereka menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia dan memberikan kontribusi besar dalam penyebaran ajaran Islam. Menurut sebuah skripsi berjudul “Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Habib Muhammad Al-Athos” oleh Muhammad Irfan, banyak ulama Betawi pada zaman dahulu berguru kepada para ulama besar yang merupakan keturunan Nabi.
Peran dan Pengaruh Habib di Indonesia
Habib di Indonesia, terutama di daerah Kwitang, Jakarta, memiliki peran penting sebagai soko guru atau sumber utama ajaran Islam. Mereka tidak hanya dihormati karena garis keturunannya tetapi juga karena pengetahuan agama yang mendalam. Para ulama dan kiyai di Jakarta banyak yang berguru kepada habib-habib ini, dan ajaran mereka kemudian tersebar melalui ribuan majelis taklim, madrasah, pesantren, dan masjid.
Salah satu habib yang sangat dihormati di Jakarta adalah Al-Habib Ali Alhabsyi (20 April 1870 – Juni 1968). Selama hidupnya, Habib Ali dikenal sebagai orang yang sangat taat beribadah dan selalu mendorong organisasi seperti Syarikat Islam yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto. Ia juga bersahabat dekat dengan tokoh-tokoh nasional seperti Haji Agus Salim.
Menghormati Gelar Habib
Meskipun para habib adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan, penting untuk selalu menghormati gelar mulia yang mereka sandang. Buya Yahya dalam ceramah singkatnya di YouTube Channel Al-Bahjah TV menekankan bahwa kesalahan individu habib tidak boleh dijadikan alasan untuk merendahkan gelar mereka. Menghubungkan kesalahan para habib dengan merendahkan gelar kehabaibannya berarti merendahkan sesuatu yang memiliki sambungan dengan Nabi Muhammad SAW.
Para habib adalah sosok yang memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia. Mereka dihormati bukan hanya karena garis keturunannya yang langsung dengan Rasulullah SAW, tetapi juga karena pengetahuan dan kontribusi mereka dalam mengajarkan agama Islam. Dengan memahami asal usul dan peran mereka, kita dapat lebih menghargai keberadaan dan kontribusi mereka dalam sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
Komentar