Medan, HarianBatakpos.com – Kista dentigerous adalah salah satu jenis kista odontogenik (gigi) yang paling umum. Kista ini merupakan kantung berisi cairan yang berkembang di tulang rahang di atas gigi yang belum erupsi, dan biasanya mempengaruhi gigi geraham atau gigi taring. Memahami kista dentigerous sangat penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kondisi ini.
Penyebab dan Gejala Kista Dentigerous
Kista dentigerous terjadi ketika cairan menumpuk di atas gigi yang belum erupsi. Kondisi ini dapat memengaruhi siapa saja, tetapi berisiko lebih tinggi pada individu berusia 20-an atau 30-an. Gejala kista dentigerous meliputi sensitivitas gigi, pembengkakan, perpindahan gigi, serta benjolan kecil di area gigi yang seharusnya erupsi. Kista yang lebih kecil sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga sering kali tidak terdeteksi hingga pemeriksaan radiografi, dilansir dari Kompas.com.
Diagnosis kista dentigerous biasanya dilakukan melalui rontgen gigi. Jika ada yang tidak biasa, dokter gigi akan menggunakan CT scan atau MRI untuk memastikan diagnosis. Dalam beberapa kasus, kista yang lebih besar dapat didiagnosis hanya dengan pemeriksaan visual oleh dokter gigi.
Perawatan dan Komplikasi Kista Dentigerous
Prosedur pengobatan kista dentigerous tergantung pada ukuran kista tersebut. Kista yang lebih kecil dapat dihilangkan melalui prosedur pembedahan. Metode marsupialisasi juga sering digunakan, di mana kista dibuka untuk membentuk celah dan mengalirkan cairan. Ini memungkinkan gigi yang terkena untuk erupsi dengan lebih baik dan mengurangi risiko kista berulang.
Meskipun pengangkatan kista dapat mencegah komplikasi, seperti infeksi dan kehilangan gigi, membiarkannya tidak diobati dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, termasuk fraktur rahang dan tumor rahang seperti ameloblastoma. Oleh karena itu, penting untuk segera menghubungi dokter jika merasakan gejala kista dentigerous.
Komentar