Nasional
Beranda » Berita » Mengungkap Penyulundupan Mesin Uang Palsu ke Kampus UIN Makassar

Mengungkap Penyulundupan Mesin Uang Palsu ke Kampus UIN Makassar

Mengungkap Penyulundupan Mesin Uang Palsu ke Kampus UIN Makassar
Mengungkap Penyulundupan Mesin Uang Palsu ke Kampus UIN Makassar

Medan,  HarianBatakpos.com – Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, alias AI, terlibat dalam skandal serius terkait penyelundupan mesin pencetak uang palsu seharga Rp 600 juta ke dalam kampus.

Kejadian ini menyoroti potensi penyalahgunaan jabatan dalam institusi pendidikan. Uang palsu yang diproduksi awalnya oleh tersangka berinisial AS di Kota Makassar menggunakan mesin cetak kecil sebelum akhirnya beralih ke mesin yang lebih besar, dilansir dari detik.com.

Proses Penyelundupan Mesin Pencetak Uang Palsu

“Atas nama AS, itu di Jalan Sunu, Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar, maka mereka memesan alat yang lebih besar senilai Rp 600 juta yang mereka beli di Surabaya, namun alat itu dipesan dari China,” ungkap Kapolres Gowa, AKBP Rheonald T Simanjuntak, dalam konferensi pers.

Tel Aviv Hancur: Iran Balas Serangan Israel dengan Rudal Mematikan!

Setelah tiba di Makassar, mesin cetak tersebut diselundupkan ke dalam gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar pada malam hari.

Rheonald menjelaskan peran kunci Andi Ibrahim dalam proses penyelundupan ini. “Alat itu dimasukkan oleh salah satu tersangka, inisial AI, ke dalam salah satu kampus di Gowa, yaitu menggunakan salah satu gedung, yaitu perpustakaan dan itu di malam hari.”

Penyelidikan menunjukkan bahwa mesin cetak yang berat ini tidak dapat dipindahkan tanpa bantuan alat berat.

Menurut Rheonald, “Dan itu coba kami rekonstruksikan kemarin, dengan 25 personel Polri mengangkat alat itu tidak mampu, jadi menggunakan forklift alat itu masuknya.”

Gaji Kepala Daerah Rendah, Korupsi Tinggi: Apa Solusinya?

Kejadian ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pihak kepolisian dalam membongkar jaringan kejahatan yang melibatkan institusi pendidikan.

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan yang ketat di lingkungan kampus untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas dalam kegiatan ilegal.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan