Daerah Internasional Mancanegara Peristiwa Sejarah
Beranda » Berita » Mengungkap Sejarah Benua Hitam: Asal Usul Nama dan Dinamika Wilayahnya

Mengungkap Sejarah Benua Hitam: Asal Usul Nama dan Dinamika Wilayahnya

Sumber: detik.com

Benua Hitam atau yang lebih dikenal dengan Afrika, merupakan benua yang memiliki sejarah kompleks, keanekaragaman budaya, dan kekayaan alamnya yang melimpah. Nama “Benua Hitam” mengundang rasa ingin tahu, sering kali menyiratkan berbagai konotasi.

 

Asal Nama “Benua Hitam”

 

Pacu Jalur Kuansing, Warisan Budaya Riau yang Mendunia

Pemakaian istilah “Benua Hitam” dalam konteks sejarah memiliki banyak interpretasi dan konotasi yang berbeda. Salah satu teori menyebutkan bahwa nama ini berasal dari warna kulit penduduk asli Afrika yang kebanyakan berkulit gelap.

 

Namun, ada juga teori yang mengaitkan nama ini dengan ketidaktahuan tentang wilayah tersebut pada masa lampau, yang menyebabkan wilayah tersebut digambarkan sebagai sebuah “daerah hitam” dalam peta penjelajah Eropa.

 

Gempa Sabang Magnitudo 5,4 Guncang Aceh, Terasa Hingga Banda Aceh dan Aceh Besar

Alasan Afrika Disebut sebagai Benua Hitam

 

Karena Seolah Ditemukan Bangsa Eropa

 

Benua Afrika dikenal sebagai Benua Hitam karena judul tulisan penjelajah Inggris Henry M. Stanley. Ia memberi judul karyanya “Through the Dark Continent dan “In Darkest Africa” untuk meningkatkan penjualan. Meskipun mengesankan Afrika sebagai benua yang belum terjamah lewat judul tersebut, Stanley mengaku sudah membaca 130 buku tentang Afrika sebelum menyelesaikan misi penjelajahannya.

 

Pada Zaman Pencerahan, bangsa Eropa mengembangkan standar dan alat baru dalam membuat peta. Bangsa Eropa lalu menghapus danau-danau, gunung-gunung, dan kota-kota di Afrika dari peta populer karena tidak yakin letak pastinya.

 

Karena Iklim dan Lingkungannya

 

Benua Afrika dikenal sebagai Benua Hitam karena menurut pemahaman penjajah dari Eropa, iklim benua Afrika merusak mental dan memicu disabilitas fisik, hutannya tidak bisa dihuni, dan penuh dengan binatang buas, serta sungainya banyak buaya.

 

Fakta dan mitos tentang kondisi di Benua Afrika ini lalu berkembang sehingga Benua Afrika dianggap berbahaya, berpenyakit, dan rawan kematian oleh para penjelajah Eropa. Pandangan bahwa Afrika memiliki iklim tidak bersahabat dan rawan penyakit didorong oleh penulis-penulis fiksi asal Eropa seperti Joseph Condad dan W. Somerset Maugham.

 

Karena Perilaku Kerja dan Misionari

 

Sebelumnya, orang Inggris abolisionis atau orang-orang yang bergerak menentang perbudakan berhasil melenyapkan perbudakan di perkebunan Afrika. Tetapi, setelah tidak ada perbudakan, orang Afrika menolak bekerja di perkebunan karena diberi upah sangat rendah.

 

Di waktu yang sama, misionaris Eropa gagal membuat orang Afrika berpindah memeluk agama yang disebarkan selama puluhan tahun. Mereka lalu menyebut hati orang Afrika “locked in darkness” atau “terkunci dalam kegelapan”.

 

Nama “Benua Hitam” yang diberikan pada wilayah ini mencerminkan kompleksitas sejarahnya yang beragam, serta kekayaan budaya dan alam yang melimpah di dalamnya. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang sejarahnya, kita dapat menghargai kontribusi Afrika dalam pembentukan peradaban manusia dan menghormati perjuangan serta keberanian penduduknya dalam menghadapi masa lalu dan masa depan yang penuh tantangan.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *