Bukit Tinggi, Harianbatakpos.com – Sejarah pendidikan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Sekolah Raja di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai salah satu sekolah elit sejak didirikan pada tahun 1856.
Sekolah ini dikenal sebagai Kweek School, tempat para putra pemuka masyarakat mengenyam pendidikan. Lulusan sekolah ini bukan hanya cerdas, tetapi juga memiliki peluang besar untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga bergengsi di seluruh Hindia Belanda.
Sekolah ini menjadi sangat prestisius karena para lulusannya dapat masuk tanpa tes ke sekolah-sekolah elit di kota besar Jawa, seperti HBS (Hoogere Burger School) dan AMS (Algemeene Middlebare School), setingkat SMA. HBS dan AMS sendiri adalah sekolah yang terkenal dengan standar akademis yang sangat tinggi, di mana lulusannya fasih dalam empat bahasa asing: Inggris, Belanda, Jerman, dan Perancis. Banyak lulusan Sekolah Raja melanjutkan pendidikan mereka di sekolah-sekolah ini.
Keunggulan HBS dan AMS bukan hanya karena fasilitas dan pengajarnya yang mumpuni, tetapi juga karena ijazah dari sekolah-sekolah tersebut menjadi tiket masuk ke universitas dan akademi bergengsi di seluruh dunia tanpa perlu tes. Ini menempatkan lulusan Sekolah Raja Bukit Tinggi pada jalur pendidikan yang sangat eksklusif, dengan banyak dari mereka berhasil melanjutkan ke HBS dan AMS sebelum meraih kesuksesan di tingkat internasional.
Jasa Sekolah Raja Bukit Tinggi dalam membentuk generasi pemimpin bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata. Pendidikan di sekolah ini menghasilkan alumni yang memiliki karakter kuat, seperti egaliter, mandiri, dan kreatif. Hal ini tercermin dari kontribusi besar lulusan sekolah ini dalam pembangunan awal bangsa Indonesia. Mereka tidak hanya menjadi tokoh intelektual dan pemimpin politik, tetapi juga menonjol di berbagai bidang lainnya.
Beberapa tokoh besar Indonesia yang merupakan alumni Sekolah Raja Bukit Tinggi adalah Sutan Syahrir, Tan Malaka, Jenderal AH Nasution, dan HM Joesoef Samah (anggota Konstituante). Lulusan sekolah ini juga mendominasi dunia sastra Indonesia, termasuk generasi Balai Pustaka, Pujangga Baru, dan Angkatan 45.
Warisan Sekolah Raja Bukit Tinggi masih terasa hingga kini. Keberhasilannya membentuk tokoh-tokoh nasional menunjukkan bahwa pendidikan yang bermutu tinggi adalah kunci dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan zaman. Sekolah ini telah membuktikan bahwa dengan pendidikan yang tepat, anak-anak dari pelosok Sumatera Barat dapat menjadi pemimpin besar bangsa.
Komentar