Medan, HarianBatakpos.com – Banjir yang melanda Jakarta baru-baru ini telah memaksa banyak warga untuk mencari tempat aman. Di tengah situasi darurat ini, peti kemas menjadi solusi bagi warga yang terpaksa mengungsi.
Data dari BPBD DKI Jakarta menunjukkan bahwa pada tanggal 30 Januari 2025, terdapat 20 RT di Jakarta Barat dan 15 RT di Jakarta Utara yang terendam banjir. Ketinggian air mencapai hingga 80 cm di beberapa lokasi. Hal ini disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi pada tanggal 28 dan 29 Januari, yang menyebabkan genangan air meningkat, dilansir dari detik.com.
BPBD DKI Jakarta terus memantau kondisi di lapangan. Seperti yang disampaikan dalam keterangan resmi mereka, “BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.” Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk menyedot genangan air dan memberikan bantuan logistik.
Kondisi mulai membaik dengan air yang berangsur surut. Di Cilincing, Jakarta Utara, jumlah pengungsi menurun drastis. “Hingga Jumat siang, jumlah warga di pengungsian tersisa 15 orang dari sebelumnya sekitar 500 orang,” ungkap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta.
Salah satu hal menarik adalah penggunaan peti kemas sebagai tempat pengungsian. Warga Kampung Sepatan, Cilincing, mengungsi ke peti kemas setelah rumah mereka terendam. “Total ada delapan unit peti kemas yang sempat dipakai warga yang terdampak,” kata Ketua RT setempat.
Dalam situasi ini, harapan warga adalah perhatian pemerintah untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi. Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. “Kami akan terus melakukan pencermatan terhadap cuaca hari-hari mendatang,” jelasnya.
Dengan menggunakan peti kemas sebagai solusi sementara, masyarakat menunjukkan ketahanan dan inovasi di tengah krisis. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana di masa depan dan memberikan rasa aman bagi warga Jakarta.
Komentar