Kesehatan
Beranda » Berita » Mengurangi Risiko Demensia Usia Muda dengan Perubahan Gaya Hidup

Mengurangi Risiko Demensia Usia Muda dengan Perubahan Gaya Hidup

Ilustrasi kondisi otak kekurangan oksigen (kompas.com)
Ilustrasi kondisi otak kekurangan oksigen (kompas.com)

Medan,  HarianBatakpos.com –  Penyakit demensia, terutama yang dikenal sebagai demensia usia muda, merupakan masalah kesehatan yang semakin mendapat perhatian. Gejala demensia ini dapat muncul sebelum usia 65 tahun dan paling umum terjadi pada individu berusia antara 45 hingga 65 tahun. “Demensia yang terjadi pada usia muda memiliki dampak yang sangat serius, karena orang yang terkena biasanya masih memiliki pekerjaan, anak-anak, dan kehidupan yang sibuk,” ujar ahli saraf Stevie Hendriks dari Universitas Maastricht, Belanda.

Penyebab Demensia Usia Muda

Selama ini, penelitian mengenai penyebab demensia usia muda (Young Onset Dementia/YOD) banyak berfokus pada faktor genetik. Namun, studi terbaru menunjukkan adanya 15 faktor gaya hidup dan kesehatan yang dapat meningkatkan risiko YOD. “Ini adalah studi terbesar dan paling kuat di bidang ini yang pernah dilakukan,” ungkap David Llewellyn, ahli epidemiologi dari University of Exeter, Inggris.

Hasil penelitian ini memberikan harapan baru bahwa risiko demensia usia muda mungkin dapat dikurangi. Beberapa faktor yang ditemukan meliputi status sosial ekonomi yang rendah, isolasi sosial, gangguan pendengaran, riwayat stroke, diabetes, penyakit jantung, dan depresi. Selain itu, kekurangan vitamin D dan tingginya kadar protein C-reaktif juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko.

Makanan Beragam, Hidup Sehat: Flavonoid sebagai Pelindung Kanker!

Pentingnya Intervensi Dini

Meskipun faktor genetik tetap berperan, penelitian ini menunjukkan bahwa demensia usia muda bukanlah kondisi yang sepenuhnya ditentukan oleh faktor keturunan. Menurut ahli neuroepidemiologi Sebastian Köhler, “Kami sudah tahu dari penelitian sebelumnya pada orang yang mengalami demensia di usia lanjut bahwa ada serangkaian faktor risiko yang dapat dimodifikasi.” Pengetahuan ini membuka peluang untuk pengembangan perawatan dan tindakan pencegahan yang lebih efektif, dikutip dari kompas.com.

Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko demensia usia muda, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih baik. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan gaya hidup yang lebih sehat bagi masyarakat.

Demensia usia muda adalah masalah yang kompleks, namun dengan penelitian yang terus berkembang, kita memiliki harapan untuk mengurangi dampaknya.

Varian Baru COVID-19 Nimbus: Apa yang Perlu Anda Tahu?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan