Medan, HarianBatakpos.com – Kelahiran bayi adalah momen yang sangat dinanti-nantikan oleh orang tua. Namun, bagi ibu, perjalanan baru saja dimulai dengan tantangan besar, yaitu menyusui si kecil. ASI (Air Susu Ibu) merupakan sumber gizi utama untuk bayi yang baru lahir hingga usia enam bulan. Oleh karena itu, memastikan ASI keluar dengan lancar pasca melahirkan menjadi sangat penting.
Setelah melahirkan, penting bagi ibu untuk segera memberikan ASI melalui metode direct breast feeding (DBF). Metode ini dapat merangsang payudara untuk menghasilkan ASI lebih banyak, sekaligus memberikan kesempatan bagi bayi untuk memulai proses menyusui yang sehat.
Selain itu, ibu juga dapat melakukan pijat laktasi pada payudara untuk membantu melancarkan saluran susu yang mungkin terhambat. Dengan pijat laktasi, produksi ASI dapat meningkat lebih cepat, dilansir dari Kompas.com.
Posisi yang tepat saat menyusui juga sangat penting agar ASI bisa keluar dengan lancar. Pastikan pelekatan antara mulut bayi dan payudara sudah benar. Posisi cradle hold adalah salah satu yang efektif untuk memastikan bayi dapat menyusui dengan benar dan ASI bisa keluar lebih optimal.
Selain itu, ibu yang baru melahirkan harus memperhatikan waktu istirahatnya. Kurang tidur dapat mengganggu produksi ASI, karena hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mendapatkan tidur yang cukup agar produksi ASI tetap lancar.
Terakhir, semakin sering ibu menyusui, semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Prinsip supply by demand berlaku dalam proses ini. Dengan rutin menyusui, tubuh akan merespons dengan memproduksi lebih banyak ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Dengan mengikuti kelima langkah ini, ibu dapat memastikan bahwa ASI akan keluar dengan lancar dan bayi mendapatkan asupan gizi terbaik yang sangat penting bagi pertumbuhannya.
Komentar