Medan, HarianBatakpos.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Muhsin Rahayaan, mengungkapkan upaya tegas untuk menekan angka penularan HIV dan AIDS. Hal ini penting, mengingat Maluku Tenggara menempati urutan kedua tertinggi dalam kasus HIV dan AIDS di Provinsi Maluku.
“Kami terus melakukan pemeriksaan rutin setiap tiga bulan pada kelompok sasaran untuk menekan angka penularannya,” ucapnya. Pemeriksaan ini dilakukan di berbagai tempat, termasuk puskesmas, sekolah, dan tempat hiburan. Jika terdapat kasus positif di tempat hiburan, pemilik akan diberi informasi tentang tindakan pencegahan, dilansir dari tribunnews.com.
Rahayaan menambahkan, pihaknya memberikan edukasi tentang pencegahan HIV dan melakukan pemeriksaan pada kelompok berisiko, seperti ibu hamil dan pekerja seks. Data menunjukkan, jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS di Malra mencapai 1.019 kasus dari tahun 1994 hingga 2024, dengan 912 kasus HIV dan 107 kasus AIDS.
Angka ini mencerminkan prevalensi penyakit yang tinggi dan menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Sejak tahun 2009, tercatat 383 kematian akibat HIV/AIDS di Kabupaten Maluku Tenggara, dengan rincian 131 laki-laki dan 252 perempuan. Angka kematian ini menunjukkan dampak signifikan yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
Dinkes Malra juga berfokus pada pasien ODHIV (Orang Dengan HIV), menyediakan pengobatan Antiretroviral (ARV) dan pendampingan. Layanan pemeriksaan viral load dilakukan untuk memantau kondisi ODHIV yang telah menjalani pengobatan selama enam bulan.
Masalah besar lainnya adalah dampak HIV pada anak-anak. Beberapa anak terinfeksi HIV akibat penyakit penyerta, seperti tuberkulosis (TB), yang ditularkan dari orang tua. Pemeriksaan rutin untuk mendeteksi HIV pada anak-anak pun dilakukan.
“Kami akan terus berupaya untuk mengurangi dampak HIV pada anak-anak dan memberikan perawatan terbaik untuk mereka yang terinfeksi,” pungkasnya.
Komentar