Huang Weizhi, dengan koper jinjing beroda dan paspor merah tua di tangannya, bergegas menuju konter check-in di Bandar Udara Internasional Liangjiang di Guilin, China selatan, pada Selasa (13/2) pagi waktu lokal. Dia adalah salah satu dari banyak wisatawan China yang memanfaatkan musim liburan panjang tahun baru untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
Musim liburan tahun baru yang berkepanjangan telah memicu peningkatan signifikan dalam volume pemesanan perjalanan internasional, dengan Bangkok dan Singapura menjadi dua destinasi teratas yang paling diminati oleh wisatawan China.
Data dari berbagai platform pemesanan dan layanan masyarakat menunjukkan lonjakan pesanan kamar hotel hingga lebih dari 300 persen di kedua destinasi tersebut sejak awal musim liburan.
Kebijakan bebas visa yang diberlakukan oleh China ke beberapa negara, termasuk Singapura, Malaysia, dan Thailand, telah membuka pintu bagi peningkatan pariwisata lintas perbatasan. Langkah-langkah ini, bersama dengan meningkatnya minat masyarakat China untuk bepergian ke luar negeri, telah menjadi pendorong utama untuk kembalinya para pelancong China ke pasar pariwisata global.
Di samping destinasi populer seperti Asia Tenggara, Jepang, dan Australia, Uni Emirat Arab juga masuk ke dalam daftar 10 besar destinasi wisata yang paling dicari. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan China semakin tertarik untuk menjelajahi tujuan wisata baru di luar Asia.
Meskipun sektor pariwisata global telah mengalami masa sulit selama beberapa tahun terakhir akibat pandemi, prediksi menunjukkan lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan China yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Diprediksi bahwa jumlah penumpang outbound China akan mencapai 130 juta pada tahun 2024, menandai pemulihan yang pesat dalam pariwisata China.
Untuk menarik lebih banyak wisatawan China, banyak negara telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk menyederhanakan persyaratan visa dan menambah lebih banyak rute penerbangan. Ini merupakan langkah positif dalam membangkitkan kembali industri pariwisata global dan menjadikan wisatawan China sebagai motor penggerak utama.
Komentar