Medan, HarianBatakpos.com – Pembukaan keran impor secara bebas dapat membawa dampak signifikan bagi industri lokal. Pelaku usaha industri menilai bahwa pemerintah perlu mengatur tata niaga impor dengan tepat agar tidak membebani industri lokal. Rencana pemerintah untuk menghapus Pertimbangan Teknis (Pertek) sebagai syarat impor menjadi sorotan utama. Pertek yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian memberikan kepastian kuota impor untuk menyeimbangkan kebutuhan dan pasokan dalam negeri.
Ketua Umum APSyFI, Redma G. Wirawasta, menyatakan bahwa penghapusan Pertek tanpa seleksi yang tepat dapat merugikan industri lokal. “Jadi Permendag 8 ini kan cakupannya sangat luas, jadi perlu dipecah persektor,” ujar Redma kepada Bisnis. Dia juga memperingatkan bahwa pasar domestik saat ini sudah dibanjiri produk murah dari luar negeri. Hal ini berpotensi menurunkan produksi industri lokal, yang tercermin dari utilitasi produksi industri tekstil yang hanya mencapai level 45%, dikutip dari bisnis.com.
Direktur Eksekutif Aprisindo, Yoseph Billie Dosiwoda, menegaskan pentingnya selektivitas dalam memilih komoditas yang dapat diimpor. Menurutnya, impor seharusnya difokuskan pada bahan baku yang mendukung industri lokal. Ekonom Indef, Andry Satrio Nugroho, juga memperingatkan bahwa pembukaan impor yang tidak terkendali dapat mempercepat kerusakan ekonomi nasional.
Penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan dampak dari kebijakan ini. Sebagai tambahan, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan penghapusan kuota impor untuk komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. “Siapa mau impor daging silakan, siapa saja boleh impor,” ujar Prabowo. Keputusan ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang lebih baik, tetapi tetap harus diimbangi dengan regulasi yang ketat agar industri lokal tetap terlindungi.
Kebijakan impor yang terbuka tanpa kontrol dapat menimbulkan risiko bagi industri lokal. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk mengatur tata niaga impor dengan bijaksana agar tidak merugikan ekonomi domestik.
Komentar