Ekbis
Beranda » Berita » Menkeu: Dampak Resesi Jepang dan Inggris Menjadi Tantangan bagi Lingkungan Global

Menkeu: Dampak Resesi Jepang dan Inggris Menjadi Tantangan bagi Lingkungan Global

Menkeu: Dampak Resesi Jepang dan Inggris Menjadi Tantangan bagi Lingkungan Globa
Menkeu: Dampak Resesi Jepang dan Inggris Menjadi Tantangan bagi Lingkungan Global

Pada “Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024” di Jakarta, Selasa, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dampak resesi yang dialami oleh Jepang dan Inggris menjadi tantangan yang perlu dihadapi oleh lingkungan global, termasuk Indonesia.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa beberapa lembaga telah memproyeksikan kinerja perekonomian negara-negara maju akan mengalami tekanan, terutama karena kenaikan suku bunga yang cukup tinggi dalam waktu singkat. Hal ini, menurutnya, turut mempengaruhi kinerja ekonomi negara maju, termasuk dalam proyeksi dan outlook ekonomi bagi negara-negara G7.

“Kebijakan suku bunga yang naik akan mempengaruhi kondisi perekonomian Jepang dan Eropa secara umum. Negara-negara maju yang mengalami resesi memang sudah berada dalam kondisi perekonomian yang lemah,” ungkap Sri Mulyani.

Texas Instruments Investasi Rp 982 Triliun untuk Fasilitas Chip di AS,

Menteri Keuangan tersebut juga mengajak awak media untuk terus memantau perkembangan terkini mengenai kondisi perekonomian global. Dia juga mengumumkan bahwa akan menghadiri pertemuan G20 di Brasil pada pekan depan.

Sebagai informasi, ekonomi Jepang dilaporkan tergelincir ke dalam resesi setelah dua kuartal mengalami kontraksi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu. Sedangkan perekonomian Inggris dilaporkan terkontraksi pada kuartal III dan IV tahun 2023. Data dari pemerintah Jepang menunjukkan bahwa ekonomi negara itu menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,4 persen pada periode Oktober-Desember karena daya belanja yang lemah, sementara produk domestik bruto (PDB) riil Jepang menyusut 0,1 persen dari kuartal sebelumnya. Sementara itu, perekonomian Inggris terkontraksi sebesar 0,1 persen pada kuartal III 2023 dan 0,3 persen pada kuartal IV 2023, menurut data dari Office for National Statistics.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan