Nasional
Beranda » Berita » Menlu, Retno Marsudi: Peran Perempuan Dibutuhkan Dalam Melawan Terorisme

Menlu, Retno Marsudi: Peran Perempuan Dibutuhkan Dalam Melawan Terorisme

Jakarta-BP: Peran perempuan sebagai agen perdamaian turut dibahas dalam pertemuan Ninth Ministerial Plenary of The Global Counter-Terrorism Forum (GCTF) di New York, Rabu waktu setempat (26/9).

Untuk melawan aksi terorisme, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa peran pemberdayaan dan pengembangan perempuan menjadi salah satu strategi perjuangan global.

“Terjadinya tren baru dalam terorisme yang melibatkan keluarga seperti kejadian yang dialami Indonesia di Surabaya semakin membutuhkan peran perempuan dalam perjuangan melawan terorisme,” jelasnya.

Peran perempuan tersebut, kata Retno, adalah dengan menanamkan nilai-nilai dalam keluarga. Sehingga peranan perempuan di tengah keluarga dapat lebih signifikan.

Terkait Keracunan Massal, Pengelola Dapur MBG Bisa Dipidana

Salah satu nilai yang ditanamkan yakni inisiatif peace Village sebagai soft approach. Selain untuk melawan terorisme juga memberdayakan perempuan di sektor ekonomi.

Selain itu, nilai positif dan kesejahteraan akan membentengi pandangan ekstrimisme dan nilai-nilai intoleran.

“Inisiatif ini menargetkan untuk menyebarkan nilai-nilai damai dan toleransi dengan pemberdayaan wanita di komunitas lokal, khususnya di sektor ekonomi,” ujar Retno.

Sebelumnya, Retno menyambut baik kerja sama antara GCTF dengan PBB untuk mengatasi evolusi dan tren baru terorisme.

Isu Kendaraan Pajak Mati tak Bisa Isi BBM Dipastikan Adalah Hoaks

“Indonesia menyambut baik usulan empat dokumen yang disampaikan oleh pertemuan ini yang dapat menjadi guidelines dan best practices untuk melawan terorisme,” tuturnya

“Tahap selanjutnya bagaimana kita dapat mengimplementasi rekomendasi ini dalam kerangka nasional dan regional,” tambah Retno dalam keterangannya, Kamis (27/9).

Adapun, empat rekomendasi yang didorong dalam pertemuan ini adalah isu homegrown terrorism, the challenge of returning families of FTFs, the collection, use and sharing of evidence for purposes of criminal prosecution of terrorist suspects, dan the nexus between transnational organized crime and terrorism.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan satu dari 30 negara anggota GCTF yang ditujukan sebagai forum kerja sama global mengatasi ancaman terorisme. Forum yang dibentuk tahun 2011 itu terdiri dari berbagai kelompok kerja yang mengeluarkan rekomendasi kebijakan dan kegiatan dalam melawan terorisme.

 

 

(Rmol) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

<-- GITHUB KOTABATU -->
  • JURNAL RAKYAT BATU
  • mentri heboh mahjong ways investasi baru
  • dunia gempar aktro bocorkan trik maxwin
  • mahasiswa ekonomi scatter mahjong wins
  • peneliti scatter Olympus modern
  • chef viral pola starlight princess
  • <-- stiebangkinang journal -->
  • 5 Hal yang Harus Dihindari Setelah Menang Besar di Mahjong Ways!
  • Mahjong Ways Strategi Stop Loss yang Wajib Diterapkan Pemula!
  • Mahjong Wins 3 Cara Klaim Bonus Jackpot Progressive Tanpa Syarat!
  • Mahjong Wins Testimoni Player yang Bangkrut dan Bangkit Lagi!
  • Mitos Jam Mistis Main Mahjong Wins 2 yang Beredar di Community!