Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh di tengah resesi yang terjadi di negara-negara seperti Jepang dan Inggris.
Dalam acara groundbreaking pembangunan Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Central Business District (CBD) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, pada Selasa (20/2), Erick menyatakan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,05 persen, dan diharapkan dapat meningkat menjadi 5,5 persen tahun depan.
Erick menekankan pentingnya menciptakan pasar yang lebih ramah terhadap investor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini perlu diikuti dengan konsolidasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mempermudah perizinan investasi guna menarik investasi sebanyak mungkin, sehingga sektor swasta dan BUMN dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, TNI dan Polri diminta untuk menjaga keamanan demi memastikan kelancaran penanaman modal di dalam negeri. Menurut Erick, ketika negara lain mengalami perlambatan ekonomi, Indonesia dapat memanfaatkan peluang untuk mempercepat pertumbuhannya.
Kolaborasi yang menyeluruh antara BUMN dengan sektor privat dianggap sebagai kunci untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia. Erick menyoroti bahwa persaingan sehat antara BUMN dan swasta menjadi hal yang penting, di mana lima bank terbesar berasal dari sektor privat dan lima lainnya berasal dari BUMN.
Erick juga menjelaskan bahwa Indonesia berada dalam fase pertumbuhan ekonomi, sementara Thailand mengalami penurunan dalam Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Oleh karena itu, kolaborasi antara berbagai sektor diharapkan dapat menjaga stabilitas dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Menteri BUMN menegaskan bahwa kolaborasi tersebut menjadi kunci untuk menjaga stabilitas, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Komentar