Ekbis
Beranda » Berita » Menteri ESDM Soroti Capaian Produksi Minyak dan Gas pada Kuartal I 2024

Menteri ESDM Soroti Capaian Produksi Minyak dan Gas pada Kuartal I 2024

Menteri ESDM Soroti Capaian Produksi Minyak dan Gas pada Kuartal I 2024
Menteri ESDM Soroti Capaian Produksi Minyak dan Gas pada Kuartal I 2024

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan capaian produksi minyak dan gas pada Kuartal I 2024. Dalam keterangan yang disampaikan pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (tanggal), Arifin mengungkapkan bahwa realisasi lifting minyak mencapai 563 ribu barel minyak per hari (BOPD).

“Sebagai catatan, capaian lifting migas Kuartal I 2024 sebesar 563 ribu barel atau 88,5 persen dari target APBN yang ditetapkan untuk tahun ini, yakni sebesar 635 ribu BOPD,” ujar Arifin.

Meskipun capaian tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Kuartal I 2023 yang mencapai 612,7 ribu BOPD, Arifin menyoroti pentingnya menjaga tingkat produksi migas nasional.

Harga Emas Antam Naik Rp16.000 per Gram, Cek Rinciannya Hari Ini

Selain produksi minyak, Arifin juga mengungkapkan bahwa capaian lifting gas pada Kuartal I 2024 sebesar 5.075 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau 87,7 persen dari target APBN, yakni sebesar 5.784 MMSCFD. Capaian ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 5.399 juta MMSCFD.

Dalam konteks ini, Arifin memberikan pesan kepada Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang baru dilantik, Shinta Damayanti, untuk menjaga tingkat produksi migas nasional.

“Salah satu yang harus diperhatikan SKK Migas adalah mengawal proyek-proyek strategis nasional agar dapat memberikan kontribusi produksi secara optimal dan tepat waktu,” ujar Arifin.

Arifin juga menekankan bahwa kemunduran realisasi proyek dapat menyebabkan target produksi tidak tercapai dan biaya menjadi tidak terkendali. Menurutnya, tantangan SKK Migas pada 2024 adalah untuk mencapai target produksi lifting migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

IHSG Bursa Efek Indonesia Menguat di Awal Perdagangan, LQ45 Ikut Naik

“SKK Migas harus mencari terobosan-terobosan agar rencana program kerja di lapangan-lapangan migas existing dapat dioptimalkan dengan baik,” tambahnya.

Capaian produksi migas menjadi sorotan penting mengingat kontribusinya terhadap penerimaan negara dari sektor energi dan sumber daya mineral serta kebutuhan energi dalam negeri. Dalam menghadapi tantangan energi global, optimasi produksi migas menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasokan energi nasional.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *