Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) untuk menjadi solusi dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menkeu saat acara IIF’s Anniversary Dialogue yang bertema “The Dynamics of Sustainable Infrastructure Financing and Its Roles in Achieving Food Security” di Jakarta pada Senin.
“Sebagai salah satu special mission vehicle di bawah naungan Kementerian Keuangan melalui PT SMI, kita selalu berekspektasi dan berharap bahwa PT IIF bersama dengan PT SMI dapat menjadi problem solver bagi pembiayaan infrastruktur yang terus dibutuhkan Indonesia dalam jangka panjang,” kata Sri Mulyani.
Menkeu juga mengharapkan PT IIF, yang saat ini merayakan ulang tahun ke-14, dapat menjadi institusi yang berkontribusi dalam mereformasi kerangka kebijakan pembiayaan infrastruktur, baik di tingkat nasional maupun global.
Dalam konteks pembangunan infrastruktur, Menkeu mengingatkan betapa pentingnya sektor ini bagi Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang terus meningkat dan kondisi geografis berupa kepulauan.
“Saya berharap PT IIF juga terus aktif dalam menata regulasi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar Indonesia, terutama di ASEAN dan secara global. Pengalaman membangun Indonesia sangat berharga dan relevan untuk dipresentasikan di level global,” tambahnya.
Menurut Menkeu, pembangunan infrastruktur harus mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, tata kelola, dan pembiayaan. Ia juga menyoroti kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan infrastruktur dasar seperti air bersih, pengelolaan sampah, jalan tol, konektivitas internet, dan infrastruktur lainnya termasuk ketahanan pangan.
Sri Mulyani mendorong PT IIF untuk meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan inovasi dalam pembiayaan infrastruktur, sambil menekankan pentingnya tata kelola yang baik tanpa menghambat produktivitas dengan birokrasi yang berlebihan.
Komentar